Liputan6.com, Bogor - Polisi menangkap tiga tersangka kasus kematian Hilarius Christian Event yang dipaksa duel ala gladiator di Taman Palupuh, Kota Bogor.
Ketiga pelaku tersebut berinisial B, H, dan M. Mereka ditangkap di lokasi berbeda, daerah tempat mereka saat ini menetap.
"Aktivitas mereka di luar kota masih bersekolah. Setelah di-drop out (dikeluarkan dari sekolah) di Bogor, mereka pindah sekolah ke kota lain," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Choirudin, Kamis (21/9/2017).
Advertisement
Saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya yang mengakibatkan siswa SMA Budi Mulia itu tewas karena dipaksa berduel ala gladiator.
"Masih ada beberapa yang masih kita lakukan pengejaran," ujar Choirudin.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMA Budi Mulia Kota Bogor, Hilarius Christian Event Raharjo, tewas diduga mengalami kekerasan fisik dalam tradisi "bom-boman".
Anak pasangan Maria Agnes dengan Raharjo ini tewas setelah bertarungan satu lawan satu dengan pelajar sekolah lain dan disaksikan oleh puluhan pelajar lainnya di Lapangan Palupuh, belakang SMAN 7 Kota Bogor.
Pertarungan ala gladiator atau bom-boman ini sebuah tradisi dalam menghadapi event besar, kompetisi liga bola basket (DBL) antarpelajar, yang dimotori oleh para seniornya.
Kasus tersebut sebenarnya terjadi pada Januari 2016. Namun, pada waktu itu, kasusnya telah diselesaikan secara kekeluargaan karena keluarga pun menolak jenazah korban diautopsi. Sementara, para pelaku dikeluarkan dari sekolah.
Namun, kasus ini kembali mencuat setelah ibu korban mengunggah kasus kematian anaknya melalui sebuah akun Facebook dan ditujukan kepada Presiden Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Tradisi Kekerasan
Aksi kekerasan itu merupakan tradisi mereka untuk mengadu kekuatan menjelang pertandingan bola basket kedua sekolah tersebut.
Maria Agnes, ibu korban, mengunggah tulisan yang mengisahkan kronologi kekerasan yang menyebabkan kematian Hilarius Christian Event Raharjo di Facebook.
Menurut Maria, ketika itu putra pertama dari dua bersaudara itu diajak untuk berkelahi dengan salah satu siswa SMA swasta di Kota Bogor. Sementara, puluhan siswa lain menonton dan bersorak-sorai.
Dalam perkelahian tersebut, Maria menjelaskan, putranya mendapatkan pukulan beberapa kali dan tubuh bagian ulu hatinya diinjak oleh lawan kelahinya. Hingga kemudian, korban meninggal di lokasi kejadian.
Advertisement