Pengungsi Gunung Agung Segera Dipindah ke Balai Banjar

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta agar kelian banjar dan kepala desa mempersiapkan segala keperluan untuk pengungsi nanti.‎

oleh Dewi Divianta diperbarui 30 Sep 2017, 08:37 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2017, 08:37 WIB
Gunung Agung
Warga beristirahat di lokasi pengungsian di GOR Suweca, Klungkung, Bali, Selasa (26/9). Hingga kini tercatat, 57.418 jiwa mengungsi di 357 lokasi menyusul peningkatan aktifitas Gunung Agung yang masih berstatus awas. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bali Made Mangku Pastika memastikan akan memindahkan puluhan ribu pengungsi Gunung Agung ke balai-balai banjar di sekitar Kabupaten Karangasem. Tapi sebelum itu dilakukan, ia lebih dulu memastikan asal dan jumlah pengungsi yang benar-benar valid, yakni mereka yang berasal dari 27 desa terdampak dengan jumlah sekitar 70 ribu jiwa.

Sementara sisanya, yakni sekitar 75 ribu jiwa yang berasal dari 51 desa yang tidak masuk dalam KRB (Kawasan Rawan Bencana), baik KRB I, KRB II, dan KRB III, akan dipulangkan kembali ke rumah mereka masing-masing.

"‎warga dari 27 desa itu kemudian ditampung di balai banjar, terutama balai banjar yang ada di Karangasem," kata Pastika di Karangasem, Sabtu (40/9/2017).

Ia meminta agar kelian banjar dan kepala desa mempersiapkan segala keperluan untuk pengungsi nanti.‎

"Mereka sah menjadi pengungsi," ucap Pastika.

Menurut Pastika, pengungsi Gunung Agung dipindahkan dari pos pengungsian ke balai banjar karena dikhawatirkan mereka bisa terkena banjir dan panas yang bisa mengganggu kesehatan pengungsi.

Dengan disebar ke balai‎ banjar, Pastika menilai pasokan logistik akan mudah dan semakin terkoordinir untuk disalurkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Uang Lauk Pauk

Kelian banjar sendiri akan secara otomatis menjadi koordinator lapangan pengungsi. Sementara kepala desa akan menjadi koordinator desa.

"Setelah itu jelas nanti bagaimana dukungan logistiknya. Jalur komando penyaluran logistik lebih gampang, karena melalui struktur pemerintahan yang ada,"‎ tutur Pastika.

Saat ini, lanjut Pastika, pihaknya tengah menghitung uang lauk pauk untuk pengungsi.

"Kita akan salurkan logistik dengan lebih teratur. Seluruhnya akan kita suplai. Kita tidak tahu kapan akan berakhir keadaan darurat ini," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya