Cita-Cita Pembentukan Densus Antikorupsi

Polri mengusulkan pembentukan Densus Antikorupsi yang akan bersinergi dengan KPK dan Kejaksaan Agung dalam penanganan kasus-kasus korupsi.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 20 Okt 2017, 09:01 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2017, 09:01 WIB
Banner Infografis
Banner Infografis

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito karnavian memastikan pembentukan Densus Antikorupsi tidak bertujuan untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, detasemen khusus itu akan bersinergi dengan KPK dan Kejaksaan Agung dalam penanganan kasus-kasus korupsi.

Saat ini, Polri sudah menyusun struktur Densus Antikorupsi dan menunggu pembahasan di rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Rencana (Densus Antikorupsi) itu masih usulan. Minggu depan kami bahas dalam ratas," kata Jokowi di Jakarta, Kamis 19 Oktober 2017.

Rencananya, Densus Antikorupsi akan berkedudukan langsung di bawah Kapolri dan dipimpin oleh perwira tinggi berpangkat irjen. Polri pun akan memberdayakan sumber daya manusia yang tersebar dari tingkat pusat hingga kewilayahan untuk lakukan penindakan dan pencegahan tindak pidana korupsi.

Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya