Liputan6.com, Tangerang - Sutisna alias Merem menjadi korban meninggal akibat kebakaran pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses, di kompleks Pergudangan 99, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Ia turut tewas bersama 19 anak buahnya.
Tarsim Ketua RW 15, Desa Belimbing, Kosambi mengatakan, Merem baru satu bulan bekerja sebagai mandor di pabrik kembang api. Ia bekerja bersama istrinya, Rohini.
Merem juga mengajak tetangganya di sekitar rumah untuk bekerja di pabrik milik Indra Liyono itu.
Advertisement
"Sudah sebulan almarhum ngajak orang-orang sini kerja bareng," kata Tarsim di Desa Belimbing, Kosambi, Tangerang, Banten, Jumat 27 Oktober 2017.
Menurut Tarsim, ada 19 warganya yang diajak Merem bekerja sejak akhir Agustus 2017. Ia mengatakan, warganya itu bekerja sebagai pekerja harian di pabrik itu.
"Kerjanya enggak setiap hari. Kalau Pak Merem ini nyuruh kerja, baru pada berangkat," ucap Tarsim.
Sebulan berlalu, Tarsim tak menyangka kalau 20 warganya itu malah menjadi korban tewas akibat kebakaran pabrik yang terjadi pada Kamis 26 Oktober 2017 kemarin.
"Pas ada kejadian, kaget kami. Kan banyak warga di sini yang kerja di pabrik," terang Tarsim.
Setelah kejadian, Tarsim langsung buru-buru mendata puluhan warganya yang bekerja di pabrik itu. Ternyata diketahui ada 20 warganya yang meninggal akibat kebakaran.
"Saya langsung hubungin keluarga korban. Minta mereka bawa Kartu Keluarga (KK) dan foto korban," tambah Tarsim.
Hingga kini, Tarsim mengatakan, ia masih menunggu kejelasan dari pihak kepolisian yang masih mengidentifikasi jenazah warganya. "Jenazahnya pada masih di Kramat Jati (RS Polri). Ini belum ada kabar," tutup Tarsim.
Saksikan video di bawah ini: