Perbedaan Anies dan Sandi soal Alexis

Anies dan Sandi memberikan tanggapan berbeda soal penanganan dampak penghentian izin Alexis.

oleh Jennar Kiansantang diperbarui 02 Nov 2017, 12:58 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2017, 12:58 WIB
Sah Dilantik, Anies-Sandi Resmi Pimpin DKI Jakarta
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjabat tangan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno baru saja membuat gebrakan. Mereka menghentikan operasional Hotel dan Griya Spa Alexis.

Kebijakan itu menyisakan potensi masalah soal nasib karyawan. Pengelola Alexis mengaku ada 1.000 orang menggantungkan hidup di sana. Mereka terdiri dari 600 pekerja tetap, dan 400 pekerja lepas.

"Perlu dipahami bahwa kami juga memiliki karyawan yang jumlahnya tidak sedikit, di mana para karyawan tersebut juga merupakan tulang punggung keluarga," kata Legal Corporate Hotel Alexis, Lina Novita di Hotel Alexis, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.

Meski satu suara soal penutupan Alexis, Anies-Sandi ternyata beda pendapat soal penanganan nasib karyawan Alexis.

Sandiaga mencoba memberi solusi nasib pekerja Alexis. Ia mengaku akan membantu mereka, terutama yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.

"Kita akan koordinasikan dalam program Oke Oce. Bahwa yang bekerja di hotelnya kita salurkan melalui Disnaker ke industri hotel terdekat yang beraktivitas di restoran," ujar Sandi, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 31 Oktober.

Menurut dia, banyak restoran rekanan program Oke Oce yang membutuhkan tenaga. "Yang memiliki KTP DKI, nanti bisa juga masuk ke program untuk kecantikan, kegiatan-kegiatan salon, rias pengantin, dan sebagainya," kata Sandi.

Lain Sandi, lain pula Anies. Ia berpendapat Pemprov DKI tidak berkewajiban mencari solusi bagi mantan pegawai Alexis. Menurutnya, urusan para pegawai Alexis yang kehilangan pekerjaan adalah urusan manajemen Alexis.

"Bukan urusan saya itu. Masa nanya ke saya. Kalau Anda tanya staf Pemprov, saya jawab," kata Anies di Perkemahan Cibubur, Kamis (2/11/2017).

Ditampung Miliarder

Topas TV yang merupakan salah satu stasiun televisi berlangganan di Indonesia akan menampung 1.000 eks karyawan Hotel dan Griya Pijat Alexis. Topas TV merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan Mayapada Group yang dimiliki oleh miliarder Dato Sri Tahir.

Direktur Keuangan Topas TV, Erick Gunawan, menjelaskan, jumlah pengangguran di Jakarta bertambah usai ditutupnya Hotel dan Griya Pijat Alexis yang berada di Jalan RE Martadinata Nomor 1, Pademangan, Jakarta Utara, oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa hari lalu. Diperkirakan terdapat 1.000 pegawai Alexis kehilangan pekerjaan.

Lantaran ikut merasa prihatin atas kondisi para pekerja tersebut. Topas TV bergerak cepat dan langsung merespons hal tersebut.

"Topas TV mengungkapkan melalui dua perusahaan grupnya, yaitu BaoBao Express Minimart dan Koperasi BBX siap menampung 1.000 eks karyawan Alexis," ujar Erick dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (1/11/2017).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya