Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan tidak terdapat alternatif selain mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dengan kader yang lain. Langkah ini dinilai perlu untuk menyelamatkan Partai Golkar saat ini.
Apalagi saat musyawarah Nasional (Munas), kata dia, Partai Golkar telah menyatakan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, di mana partai harus bekerja keras mewujudkannya.
"Kalau kita cinta partai ini, yang kita bicarakan ini institusi, bukan orang. Jadi saya pikir teman-teman pun punya perasaan," kata Yorrys saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/11/2017).
Advertisement
Karena itu, dia memandang Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi sosok yang tepat untuk menyelamatkan partai dengan menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Golkar ini harus bisa. Kita tidak kekurangan kader, sekarang itu kelihatannya ke Airlangga Hartarto," jelas Yorrys.
Dia menjelaskan, kejadian selama dua hari berturut-turut mulai dari penangkapan ataupun penetapan daftar pencarian orang (DPO) terhadap Setya Novanto sangat memukul Partai Golkar. Selain itu, kondisi ini membuat Partai Golkar menjadi sulit berkonsolidasi.
Ditambah lagi, lanjut dia, mulai 2018 kita sudah memasuki tahun politik hingga 2019. Misalnya, awal tahun depan sudah ada penetapan calon kepala daerah di berbagai wilayah yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan langkah cepat kader partai.
"Mungkin minggu depan kita sudah mulai melakukan konsolidasi (untuk mengganti Ketua Umum) sesuai dengan mekanisme organisasi," ujar Yorrys.
Rencana Penggantian Setnov
Sebelumnya, politikus Partai Golkar Fadel Muhammad akan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membahas masalah partai pasca-kasus yang menjerat Setya Novanto.
"Ya segera (bertemu JK)," ujar Fadel kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/11/2017).
Fadel juga mengatakan, akan membahas soal penunjukan Pelaksana Tugas Ketua Umum untuk menjalankan tugas-tugas Setya Novanto.
"Belum (dalam waktu dekat) nanti bulan Desember," kata Fadel.
Sementara itu, JK sebelumnya menyarankan agar partai berlambang pohon beringin itu segera mengganti ketuanya setelah Setya Novanto menghilang.
"Ya harus segera. Kalau ketua menghilang, kapten menghilang, masa tidak diganti kaptennya," kata Jusuf Kalla.
Jika ketua umum menghilang, kata JK, bagaimana nasib Partai Golkar.
"Iya ketua umum. Ketua umum menghilang, bagaimana partainya? Masa partainya hilang juga? Mesti ada pemimpin yang baru muncul," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement