Emil Dardak di Pilkada Jatim, PDIP Minta Maaf ke Warga Trenggalek

Bupati Trenggalek Emil Dardak memilih maju dalam bursa pemilihan Gubernur Jawa Timur mendampingi Cagub Khofifah Indar Parawansa.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2017, 11:17 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 11:17 WIB
Djarot dan Bupati Trenggalek Temui Megawati
Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak usai mengunjungi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (14/10). Pertemuan juga membahas pengumuman paslon Gubernur dan Wagub provinsi Jawa Timur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyampaikan permintaan maafnya secara resmi kepada masyarakat Trenggalek atas keputusan Bupati Trenggalek Emil Dardak yang memilih maju dalam bursa pemilihan Gubernur Jawa Timur mendampingi cagub Khofifah Indar Parawansa.

Permintaan maaf terbuka itu tertuang dalam 14 poin pernyataan sikap PDIP yang disampaikan melalui DPC maupun DPD PDIP Trenggalek.

"Ini menjadi pernyataan sikap resmi kami (PDIP) menyikapi semakin kencangnya pemberitaan media massa terhadap Bupati Trenggalek Emil Dardak dalam pusaran Pilkada Jawa Timur, beberapa hari terakhir," kata Ketua DPC PDIP Trenggalek Doding Rahmadi seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/11/2017).

Doding mengatakan, terbaru Bupati Emil diberitakan telah resmi ditetapkan sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, mendampingi Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Gubernur oleh Partai Demokrat.

Berikut 14 poin pernyataan sikap yang dikeluarkan DPC PDIP selaku salah satu parpol pengusung pasangan Emil Dardak-Mochamad Nur Arifin dalam Pilkada Trenggalek 2015.

Sebagai salah satu parpol pengusung, kami telah berupaya maksimal untuk menjaga keutuhan pasangan Bupati Emil Dardak-Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin, seperti harapan rakyat Trenggalek dalam Pilkada 2015. Dan, sejauh ini hubungan PDIP Trenggalek dengan Bupati Emil Dardak berlangsung baik.

Dua, lanjut Doding, kalau kemudian saat ini Bupati Emil Dardak mengambil pilihan politik berbeda, dengan maju dalam Pilkada Jawa Timur 2018, maka keputusan itu di luar kuasa PDIP. PDIP tidak pernah diajak bicara atas keputusan itu, karena itu PDIP juga tidak bisa mencegah.

"Kami harus mengikhlaskan jika Emil Dardak mempunyai pilihan politik berbeda," kata dia.

Tiga, sebenarnya bagi rakyat Trenggalek, pasangan Bupati Emil Dardak dan Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin telah menerbitkan harapan baru. Keduanya mencerminkan pasangan anak muda, yang terdidik, dan punya komitmen untuk membenahi situasi Trenggalek dengan segenap ketertinggalan, kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami selama ini.

Empat, dalam Pilkada Trenggalek 2015, pasangan Emil Dardak-Mochamad Nur Arifin meraih dukungan telak sebesar 76,28 persen suara, atau dipilih oleh 292.248 jiwa penduduk. "Tidak bisa dibantah betapa besar harapan rakyat Trenggalek terhadap keduanya," kata dia.

Lima, rakyat Trenggalek berharap perubahan, pembenahan dan perbaikan. Pada pundak keduanya, warga berharap Trenggalek bisa lebih maju dan lebih baik.

Enam, sebagai gambaran, akhir 2015 saat Pilkada digelar, kemiskinan di Trenggalek mencapai 267.274 jiwa. Awal 2016, angka kemiskinan meningkat menjadi 272.792 jiwa. Angka itu diketahui setelah Bupati Emil Dardak dan Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin dilantik Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Februari 2016.

Tujuh, diperkirakan saat itu, 38 persen penduduk hidup dalam kondisi pas-pasan, karena itu membutuhkan banyak intervensi kebijakan pemerintah. Ini belum termasuk pembenahan infrastruktur, perbaikan ekonomi, pendidikan dan kesehatan, yang menantang kerja keras bagi pasangan pimpinan muda itu.

Delapan, Trenggalek dengan segenap kondisinya memang menantang ketekunan dan kerja keras. Diharapkan Emil Dardak kerja keras untuk menyelesaikan mandat jabatan, mewujudkan janji-janji kampanye, sekaligus mengubah keadaan menjadi lebih baik.

"Sembilan, membandingkan dengan daerah lain, seperti Kota Surabaya, betapa warganya sungguh beruntung karena mendapatkan pemimpin yang berhati baja," kata Doding.

 

Dibandingkan dengan Risma

Wali kota Tri Rismaharini dengan tegas menolak dicalonkan dalam Pilkada DKI maupun Pilkada Jawa Timur. Risma memilih tetap setia bersama rakyat Kota Surabaya yang memberikan mandat, sekalipun Beliau telah banyak melakukan perubahan dan meraih prestasi pemerintahan.

Sepuluh, bisa jadi Trenggalek yang mayoritas warganya hidup dari pertanian, dengan kemiskinan tinggi, tidak menantang Bupati Emil Dardak untuk berupaya membenahi, sehingga di tengah jalan mengambil pilihan politik berbeda dari mandat yang diterimanya.

"Bukankah Pilkada Jawa Timur menjadi tangga untuk kenaikan karir pemerintahan? Sebelas, sebagai parpol yang ikut mengusung dalam Pilkada 2015, PDIP meminta maaf kepada rakyat Trenggalek jika pilihan politik Bupati Emil telah mencederai mandat-mandat yang diberikan, ketika rakyat ramai-ramai memilih di bilik suara," kata dia.

Dua belas, Doding berharap pada Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin untuk tetap semangat, dan terus bekerja keras menyelesaikan mandat dan janji kampanye. Terlebih nanti pasca penetapan calon gubernur-calon wakil gubernur oleh KPU, Bupati harus cuti, dan pimpinan pemerintahan dipegang Wakil Bupati.

"Tiga belas, Wabup tetaplah semangat dan istiqomah menemui rakyat di pelosok-pelosok desa, menginap di rumah-rumah penduduk, mendengarkan suara mereka, menangis dan tertawa bersama rakyat, sebagaimana pesan Ibu Megawati Soekarnoputri," tutur Doding.

Empat belas, kata Doding, PDIP Trenggalek dengan segala daya upaya akan tetap bekerja untuk kepentingan rakyat, termasuk menyelesaikan janji-janji kampanye Pilkada hingga akhir masa jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya