Sekjen PDIP: Kompetisi dengan Khofifah-Emil Banyak Seninya

Hasto menyatakan, munculnya pasangan baru akan membuat Pilkada Jatim 2018 semakin menarik.

oleh Andry Haryanto diperbarui 22 Nov 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 10:45 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasti Kristiyanto. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat terkait majunya Bupati Trenggalek Emil Dardak di Pilkada Jawa Timur 2018.

"Biarkan rakyat yang menilai, sebab rakyatlah berdaulat dalam memilih pemimpin," ujar Hasto di Jakarta, Rabu (22/11/2017). 

Dia menyatakan, munculnya pasangan baru akan membuat Pilkada Jatim 2018 makin menarik.

"Berkompetisi dengan Partai Demokrat yang memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil memberikan seni tersendiri dalam strategi," katanya.

PDIP, partai pengusung Emil Dardak sebagai Bupati Trenggalek dua tahun lalu, mengaku menghormati pilihan Emil untuk maju menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur bersama Khofifah Indar Parawansa.

"Setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk  memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja," ujar dia.

Sebagai seorang yang lama berpendidikan Barat, Hasto menilai wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai sebuah loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di Barat.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Disokong Demokrat

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo membenarkan soal foto yang tersebar. Ia mengakui partainya memberikan surat rekomendasi kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Trenggalek, Emil Dardak, untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2018.

"Soal foto memang demikian adanya, tetapi soal 'resminya' dukungan tersebut sebaiknya menunggu sampai adanya rekomendasi resmi yang diterbitkan," kata Roy saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa 21 November 2017.

Menurut dia, seharusnya salah satu dari kedua tokoh tersebut harus menjadi kader Partai Demokrat ketika mendapat surat dukungan. Namun, itu tidak berlaku jika Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY berkehendak untuk mendukung keduanya.

"Berarti salah satunya harus menjadi kader dulu, tapi kalaupun memang begitu, ya Alhamdulillah," ujar Roy.

Pada foto yang beredar itu, terlihat Khofifah dan Emil mendapat surat rekomendasi dari SBY. Mereka, didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya