Sandi: Selesai Dibahas, RABPD untuk Ekonomi Akar Rumput

Selain itu, APBD DKI dipastikan juga untuk kesejahteraan kaum difabel dan buruh.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Nov 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 09:36 WIB
Sandiaga Uno
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI selesai dibahas Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI. Dalam pembahasan itu disepakati RAPBD DKI sebesar Rp 77,1 triliun. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, anggaran itu sepenuhnya akan digunakan untuk kelangsungan hidup masyarakat. Mereka akan digerakkan ekonominya.

“Anggaran ini kita fokuskan untuk gerakkan ekonomi kerakyatan. Ekonomi akar rumput. Anggaran ini juga berfokus pada biaya hidup yang terjangkau di DKI,” kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Selain itu, APBD DKI dipastikan juga untuk kesejahteraan kaum difabel dan buruh. “Fokus pada kaum difabel dan buruh. Dengan ini, kami yakin ada tema-tema yang penting, 2018 ini kolaborasi pemerintah dulu dan kini,” ujar Sandiaga.

Untuk target jangka pendek, ucap dia, pihaknya akan fokus pada lapangan kerja baru lewat program OK-OCE dengan anggaran Rp 82 miliar. Untuk jangka panjang, DKI akan fokus meningkatkan investasi asing di Jakarta.

“Menurut saya, lapangan kerja, OKE-OC yang Rp 82 miliar itu begitu bisa dipakai, sekarang sih sudah mulai jalan di beberapa kecamatan, sudah jalan pelatihannya. Jangka panjangnya secara fundamental saya ingin investasi-investasi kemarin yang saya undang, untuk ciptakan lapangan kerja bekerja sama dengan BUMD,” jelas dia.

Saat pembahasan Banggar, beberapa anggaran dicoret DPRD DKI. Di antaranya anggaran renovasi kolam sebesar Rp 620 juta, anggaran kunker semula Rp 107,7 miliar menjadi 64,7 miliar, dan beberapa hibah dikurangi dan dicoret.

Kenaikan RAPBD

Sandiaga Uno sebelumnya mengungkapkan ada kenaikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2018 menjadi Rp 77,1 triliun. Kenaikan tersebut seiring dengan pendapatan daerah yang mengalami peningkatan.

"(Rancangan) APBD naik Rp 3 triliun karena pendapatannya naik, pembiayaan naik. Tapi kami pastikan ini APBD untuk rakyat, rakyat termarjinalkan, rakyat yang selama ini belum tersentuh pembangunan. Anggaran ini berpihak kepada warga, khususnya warga kurang mampu," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/11/2017).

"Kami pastikan kalau ada masukan dari masyarakat dari LSM dari NGO ini kita sisir lagi dan kita pastikan tepat sasaran dan tepat manfaat anggarannya," kata dia.

Ia mengajak warga turut serta mengawal APBD DKI. Sandi mencontohkan penyisiran yang sudah dilakukan, seperti penghematan energi listrik, anggaran pembasmi hama, dan AC.

"Masyarakat harus mengawasi semuanya, saya mengawasi semua," ucap Sandi.

“Misalnya, yang paling gampang gimana caranya kita menurunkan biaya energi. Ini lagi musim dingin, mestinya kan ruangan saya terlalu dingin itu harus bisa pastikan tidak boros energinya. Pembasmian tikus sama hama itu juga tolong dipastikan dilihat lagi," ucap Sandiaga Uno.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya