Liputan6.com, Bogor - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan menggelar operasi lilin saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Operasi ini dilakukan untuk mencegah adanya kerawanan di masyarakat.
"Persiapan tahun baru kami sudah siapkan operasi namanya Operasi Lilin. Tadi saya sudah kumpulkan semua Kapolda. Kerawanan yang utama yang kami waspadai adalah terorisme," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Baca Juga
Selain itu, operasi lilin juga untuk mengantisipasi adanya arus mudik dan arus balik saat libur panjang dan pergantian tahun. Tito mengaku akan menggunakan pola sama seperti tahun lalu, saat menangani arus balik dan arus mudik.
Advertisement
"Insya Allah aman, sukses, koordinasi dengan semua stakeholders terkait, dari Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Pertamina, nanti akan kita rapatkan lagi. Minggu depan mungkin," tuturnya.
Kerawanan ketiga, lanjut Tito adalah masalah sembako. Terkait ini, kepolisian akan menjaga stabilitas pangan agar masyarakat tidak terbebani. Upaya ini dilakukan agar stabilitas harga terjaga dan inflasi bisa ditekan.
"Nah ini nanti saya sudah sepakat dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian, kemudian dengan Kementerian Pertanian, kemungkinan Senin atau Selasa kita akan rakor bersama, setelah itu press rilis. Ini untuk menekan jangan sampai terjadi penimbunan mafia-mafia, ini kita akan sikat," terangnya.
Kerawanan yang lain, kata mantan Kapolda Metro Jaya itu adalah masalah kejahatan konvensional seperti, pencopet dan jambret. Dia mengaku telah memerintahkan agar para preman, calo, tukang bius dapat dibersihkan.
Tak hanya itu, Titojuga meminta agar tempat keramaian seperti Bandara, Pelabuhan, dan Stasiun bersih dari preman-preman.
Bersihkan Preman
"Semua, melalui media ini saya sampaikan agar para Kapolres, Kapolsek paham. Itu perintah saya. Bersihkan pelabuhan, bandara, stasiun dari calo, kemudian dari copet, jambret, tukang todong, tukang bius, segala macam, bersihkan. Yang enggak bisa bersihkan ya saya copot," tegas Tito.
Kemudian yang terakhir, adalah pengamanan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Tito menegaskan tidak boleh ada kegiatan sweeping. Jika ada pelanggaran, maka yang dilakukan adalah penegakan hukum.
"Ini negara Bhinneka Tunggal Ika, negara yang menghargai keberagaman, Pendekatan ke semua tokoh, kalau ada yang melanggar lakukan penegakan hukum. Itu tugas pada jajaran saya tadi. Untuk Operasi Lilin seperti itulah langkah-langkah yang kita lakukan," tandas Tito.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement