Jokowi: Golkar Harus Solid, Jangan Sampai Pecah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan isi pertemuan dengan DPD I Golkar pada 30 November 2017 lalu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Des 2017, 22:41 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 22:41 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan isi pertemuan dengan DPD I Golkar pada 30 November 2017 lalu. Kala itu, ia mengaku was-was terkait kabar Partai Golkar yang sempat memanas.

"Akhir November saya sempat was-was. Kabar-kabarnya, entah benar atau tidak. Golkar sempat memanas, menghangat. Tapi ini kabar. Setelah saya dalami, saya cek, ternyata hanya hangat-hangat kuku. Tidak sampai memanas," ujar ucap Jokowi di JCC Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Karena itu, lanjut dia, saat menerima surat permohonan dari DPD I Golongan Karya, permohonan itu langsung diterimanya. "Ya saat itu juga saya sampaikan, saya terima," ujar dia.

Bahkan saat selesai, banyak kader Golkar yang meminta foto atau swafoto. Jokowi pun melayani permintaan tersebut. Dia juga menyampaikan gonjang ganjing Partai Golkar harus diakhiri. Sebab jika tidak, kondisi ini akan berdampak buruk bagi partai serta politik nasional.

"Jadi saat saya menerima DPD I Golkar kemarin, Saya minta jangan sampai Golkar pecah. Harus solid, harus utuh. Pesan saya hanya itu," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, salah satu partai terbesar di Tanah Air yang mampu mempengaruhi politik nasional adalah partai Golkar.

“Saya ingin mengingatkan, jangan sampai pertentangan itu menguras energi besar yang tidak ada manfaatnya. Partai Golkar partai besar, partai yang kekuatan kadernya merata di setiap wilayah,” terang Jokowi.

Mantan Gubernur DKI itu juga menegaskan tak ada upaya mempengaruhi para kader terkait pilihan pucuk pimpinan Partai Golkar. Semua pilihan itu diserahkan kepada DPD I.

"Saya iseng-iseng tanya, apa ada aspirasi lain. Saya tengok kanan, kiri enggak ada. Artinya sudah bulat. Saya enggak mempengaruhi. Saya hanya menceritakan pertemuan saat itu," pungkas Jokowi.

 

Saingan Berat PDIP

Rapat Tiga Pilar PDIP Tingkat Nasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar Bidang Ekonomi Kerakyatan. (Dok PDIP)

Jokowi juga mengatakan Partai Golkar memiliki saingan dalam ajang pemilu mendatang. Saingan tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Menurut saya saingan, saingan, saingan. Saingan berat Golkar itu hanya dengan PDI Perjuangan," ucap Jokowi di lokasi, Senin (18/12/2017).

Dia juga mengatakan, kekhawatiran Ketua Umum PaRTAI Golkar Airlangga bahwa partainya turun di deretan papan atas tidak akan terjadi. Meskipun Jokowi tak bisa menjawab bagaimana jika bersaing dengan PDIP.

"Jadi kalau tadi mengatakan, Pak Airlangga mengkhawatirkan masalah di nomor 3 ndak. Saya yakin ndak. Saya meyakini tidak. Hanya enggak tahu bersaing dengan PDI Perjuangan seperti apa. Saya enggak bisa menjawab," jelas Jokowi.

Dia menuturkan enggan membeberkannya lantaran kehadiran Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dalam Munaslub tersebut. Jika tidak hadir, mungkin dirinya bisa menjelaskannya.

"Karena Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan ada di sini. Kalau enggak ada, saya bisa jawab," pungkas Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya