Sebelum Beraksi di Toko Baju, Geng Jepang Jarah Warteg di Depok

Geng Jepang ini mengancam penjaga warteg dengan senjata tajam.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Des 2017, 13:37 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 13:37 WIB
Firasat Bos dan Karyawan Toko Pakaian di Depok Sebelum Penjarahan.
Firasat Bos dan Karyawan Toko Pakaian di Depok Sebelum Penjarahan. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Depok - Aksi puluhan pemuda di Depok ini cukup keterlaluan. Sebelum menjarah tokok pakaian di Depok, Minggu pagi, para pemuda dari geng motor Jepang ini menjarah warung Tegal (Warteg).

"Pelakunya sama, mereka menjarah warteg dan yang diambil di antaranya kopi sachet," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis di Mapolresta Depok, Rabu (27/12/2107).

Sama halnya saat gerombolan ABG ini menjarah toko pakaian 24 Jam Fernando di Sukmajaya, Depok, mereka mengancam penjaga warteg dengan senjata tajam.

Akibat aksi mereka, polisi menjerat gerombolan tersebut

"Ya pencurian dengan kekerasan," ujar Putu.

Putu menjelaskan, hingga hari ini total pihaknya sudah menangkap 31 anggota geng motor Jepang. Namun, 19 orang dipulangkan karena tidak terbukti ikut melakukan pencurian dengan kekerasan.

"Mereka hanya teman-temannya saja yang saat penangkapan ada di lokasi," ujar Putu.

Sepi Pembeli

Penjara
Ilustrasi: UU ITE menjerat banyak aktivis

Setelah ratusan potong pakaian dijarah geng motor Jepang, kini toko yang buka 24 jam itu sepi pembeli.

"Sepi yang beli setelah kejadian penjarahan," kata salah satu karyawan toko, Obet, kepada Liputan6.com di lokasi, Depok, Rabu (27/12/2017).

Pria asal Sukabumi, Jawa Barat, ini mengatakan, dalam sehari biasanya bisa puluhan pembeli keluar masuk tokonya. Namun, usai penjarahan tersebut, pembeli langsung turun drastis.

"Ramai biasanya, keluar masuk bisa puluhan apalagi kalau malam, makin ramai pembeli," ujar dia.

Ia pun geram dengan aksi beringas muda-mudi yang menjarah ratusan pakaian tersebut. "Pasti, marahlah. Salah apa toko ini sampai mereka menjarah begini," ucap Obet.

 

Penangkapan

Firasat Bos dan Karyawan Toko Pakaian di Depok Sebelum Penjarahan
Firasat Bos dan Karyawan Toko Pakaian di Depok Sebelum Penjarahan. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Aksi penjarahan Geng Jembatan Mampang atau biasa disebut Geng Jepang terekam kamera CCTV dan viral di sosial media.

Dalam rekaman terlihat sekelompok remaja mengendarai sepeda motor berboncengan tiga mendadak menyerbu masuk ke toko tersebut. Pakaian yang dipajang di depan pun digondol beramai-ramai.

Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Sutrisno menyampaikan, kejadian itu terjadi pada Minggu, 24 Desember sekitar pukul 04.30 WIB. Lokasinya di Jalan Cakalele, Depok II, Jawa Barat.

Dalam waktu cepat, polisi berhasil menangkap 26 orang terkait penjarahan tersebut. Setelah dilakukan interogasi mendalam, polisi menetapkan delapan orang di antaranya sebagai tersangka. Sementara 18 lainnya dipulangkan.

"Ditangkapnya di daerah Pancoran, Depok," kata AKP Sutrisno kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin 25 Desember 2017.

Dari 26 orang yang ditangkap, tiga di antaranya adalah perempuan. "Yang di bawah umur lima. Laki-lakinya lima dan perempuannya tiga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/12/2017).

Polisi masih melakukan pemeriksaan untuk mengungkap motif aksi penjarahan toko pakaian tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya