Pemerintah Myanmar Perpanjang Masa Tahanan 2 Jurnalis Reuters

Dua jurnalis, Wa Lone dan Kyaw Soe oo ditangkap 12 Desember 2017 lalu soal penyebaran dokumen rahasia terkait tragedi kemanusiaan di Rakhine

oleh Muhammad Ali diperbarui 28 Des 2017, 05:37 WIB
Diterbitkan 28 Des 2017, 05:37 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Badai salju yang hebat terus melanda Bagian Timur Rusia. Badai salju ini mengakibatkan sejumlah jalan tertutup salju tebal. Petugas Tim Penyelamat Rusia bekerja keras untuk mengadakan patroli sekaligus membantu pengendara yang terjebak salju. Berita ini mengawali Jendela Dunia dalam Liputan6 Malam SCTV, Kamis (28/12/2017).

Pihak Kementerian yang menangani kondisi darurat di Rusia menyatakan badai salju masih akan terus berlangsung. Terjangan badai salju juga merusak sejumlah tiang listrik dan membuat suplai listrik ke warga terganggu.

Sementara itu, gangguan badai salju juga melanda Inggris dan membuat otoritas setempat memberlakukan status waspada. Total 14 peringatan banjir akan melanda sejumlah wilayah di Inggris.

Badai salju juga merusak sejumlah pembangkit listrik dan mengakibatkan 14 ribu rumah dan bangujnan terancam pemutusan hubungan listrik. Selain itu badai salju juga diprediksi akan mengganggu penerbangan di sejumlah bandara.

Di Myanmar, Pengadilan memperpanjang penahanan dua jurnalis Reuters selama dua minggu sebelum menggelar sidang 10 Januari 2018 mendatang. Dua jurnalis, Wa Lone dan Kyaw Soe oo ditangkap 12 Desember 2017 lalu dengan penyebaran dokumen rahasia terkait tragedi kemanusiaan di Rakhine terhadap Etnis Rohingya.

Pemberitaan mereka membuat Pemerintah Myanmar mendapat tekanan dunia dengan tuduhan Genosida oleh militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. Sebelumnya Militer Myanmar memang melarang jurnalis internasional untuk melakukan peliputan di Rakhine.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya