Sutrisno Bachir: Pelaku Usaha Tak Perlu Khawatir Masuki Tahun Politik

Menurut Sutrisno Bachir, kegiatan pilkada serentak di seluruh Indonesia ini akan menggerakkan roda ekonomi masyarakat di daerah.

oleh Sunariyah diperbarui 18 Jan 2018, 07:32 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2018, 07:32 WIB

Fokus, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menggelar seminar mengenai pengelolaan potensi ekonomi 2018. Acara yang dihadiri pelaku usaha, pejabat eksekutif, dan anggota KEIN ini digelar di Hotel Ritz Carlton Indonesia.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Kamis (18/1/2018), Ketua KEIN Sutrisno Bachir menyatakan, walaupun tahun 2018 ini adalah tahun politik yang panas, pelaku usaha tak perlu khawatir. Sebab dengan situasi tersebut bisa menggerakan ekonomi masyarakat daerah.

"Ternyata justru itu akan membawa dampak positif terhadap ekonomi pertama, bahwa kegiatan pilkada serentak di seluruh Indonesia ini tentu akan menggerakkan roda ekonomi masyarakat yang di daerah-daerah, artinya konsumsi akan meningkat," ungkap Sutrisno Bahchir.

Menko Perekonomian Darmin Nasution juga menyatakan, ekonomi Indonesia pada tahun ini dan kedepannya bagus. Ia berencana mendorong industri bernilai ekspor agar pertumbuhan ekonomi lebih dari enam persen.

"Kita memang waktunya untuk mendorong investasi yang berorientasi ekspor. Kalau tidak, perkembangan ekonomi kita akan terus di 5,5 persen," terang Darmin Nasution.

Ketua Apindo Harjadi Soekamdani melihat tren positif, yakni tingkat pengeluaran masyarakat dan juga kenaikan ekspor. Hal tersebut terlihat dari mulai naiknya kegiatan ekspor Indonesia, termasuk sektor pariwisata dan perolehan pajak pendapatan nilai atau ppn.

"Tahun ini justru relatif lebih stabil kalau menurut pengamatan kami. Jadi, sebagian besar dari pelaku usaha yang selama 2016-2017 itu terasa menahan spending. Justru di tahun ini terjadi ekspansif," ujar Harjadi Soekamdani.

Dengan tren ekonomi positif di tahun politik, kini para pengusaha berharap pemerintah menerapkan kebijakan keringanan dan kemudahan perpajakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya