Daftar Cawapres Potensial di Pemilu 2019 Versi LSI Denny JA

Dari latar belakang profesional, keluar empat nama. Dua pembantu Presiden dan dua pengusaha.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Feb 2018, 20:29 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 20:29 WIB
Selfie Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani
Sri Mulyani Vs Susi Pudjiastuti, Dua Bintang di Kementrian

Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyoroti sejumlah nama yang berpotensi maju sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2019. Nama-nama itu disaring dengan melihat latar belakang yang dinilai berpotensi dipilih masyarakat.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menyampaikan, ada lima jenis latar belakang dalam bursa wakil presiden yang dirinci. Mulai dari militer, Islam, partai politik, kepala daerah provinsi terbesar, dan profesional.

"Pertama ada tiga cawapres berlatar belakang militer. Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, dan Moeldoko. Faktor yang kita lihat popularitasnya dengan mengabaikan sosok Wiranto dan SBY, karena memang sudah lewat (masanya)," tutur Adjie di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (2/2/2018).

Hasil survei, secara persentse responden memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebanyak 71,2 persen. Disusul Gatot Nurmantyo 56,5 persen, dan Moeldoko 18,0 persen. AHY memiliki tingkat pengenalan paling tinggi dibanding dua tokoh berlatar belakang militer lainnya.

"Dari latar belakang Islam, isu ini sangat penting. Kita tidak tahu dan termasuk siapa yang akan bermain isu ini. Tapi isu Islam jadi penting dan ada dua nama cawapres potensial," jelas dia.

Cawapres Berlatar Islam

Presiden Jokowi Hadiri Panen Raya Jagung di NTB
Dalam acara Panen Raya jagung di Dompu, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana yang sangat cekatan memetik jagung-jagung yang siap panen didampingi Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi), Sabtu (11/4/2015). (Rumgapres/ Agus Suparto)

Pertama adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan peluang 32,4 persen. Kedua adalah Tuan Guru Bajang Zainul Majdi yang merupakan Gubernur NTB dengan angka 13,9 persen.

"Dia dianggap Gubernur Islam yang taat dan sukses membangun daerahnya," kata Adjie.

Untuk latar belakang partai politik, ada dua nama dari Partai Golkar dan PDIP. Sementara Partai Gerindra dikesampingkan lantaran hanya ada nama Prabowo Subianto saja yang berpeluang.

"Pertama Airlangga Hartarto dengan 25,0 persen dan kedua Budi Gunawan 16,0 persen," ujar dia.

Kemudian berlatar belakang gubernur provinsi yang strategis, ada beberapa wilayah yang populasi pemilihnya dinilai paling besar. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

Dari keempat wilayah itu, hanya DKI Jakarta saja yang sudah punya gubernur defenitif yakni Anies Baswedan. Sementara tiga wilayah lainnya masih menunggu pertarungan di Pilkada 2018 ini.

 

4 Profesional

chaerul-tanjung-131204b.jpg
Chaerul Tanjung

Dari latar belakang profesional, keluar empat nama. Dua pembantu Presiden yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 60,6 persen, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani 58,3 persen.

"Dua lagi merupakan pengusaha Chairul Tanjung 35,2 persen dan Aksa Muhammad 6,3 persen," Adjie menandaskan.

Penelitian LSI Denny JA itu dimulai pada 7 Januari hingga 14 Januari 2018. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang.

Survei berlangsung dengan wawancara tatap muka di 34 provinsi, dengan margin of error 2,9 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya