Ganjil Genap Belum Efektif, Tarif Transjabodetabek Diturunkan Jadi Rp 10 Ribu

Selama sepekan diberlakukan penerapan ganjil genap, minat masyarakat menggunakan Transjabodetabek masih rendah.

oleh Sunariyah diperbarui 19 Mar 2018, 05:29 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 05:29 WIB

Fokus, Bekasi - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menurunkan tarif Transjabodetabek premium dan tarif parkir hingga 50 persen menyusul minimnya minat masyarakat berpindah ke angkutan massal pasca penerapan ganjil genap di tol Bekasi menuju Jakarta.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (19/3/2018), kebijakan penerapan sistem ganjil genap untuk mengedukasi masyarakat berpindah ke angkutan umum khususnya Transjabodetabek, ternyata belum mendapat responspositif dari masyarakat.

Selama sepekan diberlakukan penerapan ganjil genap, minat masyarakat menggunakan Transjabodetabek masih rendah. Ini dapat dilihat dari sepinya penumpangTransjabodetabek serta sepinya kantong parkir yang telah disediakan bagi kendaraan pribadi.

Agar minat masyarakat tinggi dan beralih ke transportasi massal saat penerapan ganjil genap, Menhub Budi Karya Sumadi mengintruksikan penurunan tarif Transjabodetabek premium dan tarif parkir kendaraan pribadi hingga 50 persen.

Tarif bus Transjabodetabek yang semula Rp 20.000 turun menjadi Rp 10.000. Sementara, tarif parkir turun menjadi Rp 5.000 yang sebelumnya Rp 10.000. Penurunan tarif Transjabodetabek dan parkir berlaku mulai Senin ini.

"Kami berdiskusi dengan operatos bus dan pemilik mal. Kita memberikan kemurahan kepada pengguna mobil atau mereka yang pindah ke bus," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kebijakan penerapan sistem ganjil genap di ruas tol Bekasi menuju Jakarta membuat tren pengendara pribadi di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur berubah selama sepekan.

Pengendara mobil pribadi berpelat ganjil maupun genap lebih memilih berangkat lebih pagi. Kenaikan volume kendaraan meningkat hingga 25 persen mulai dari jam 05.00 hingga jam 06.00 pagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya