Wacana Mobil Masuk Jakarta Bayar, Ini Penjelasan BPTJ

Sempat muncul wacana untuk menerapkan pemberlakuan tarif bagi mobil pribadi yang akan memasuki wilayah Jakarta.

oleh Anendya Niervana diperbarui 28 Mar 2018, 06:38 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 06:38 WIB
20161129- Tol Jagorawi Gunakan Sistem Transaksi Terbuka-Jakarta- Immanuel Antonius
Kendaraan terjebak kemacetan di Tol Jagorawi, Jakarta, Selasa (29/11). Untuk mengurangi kepadatan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memberlakukan sistem transaksi terbuka di Jalan Tol Jagorawi mulai Juni 2017 mendatang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat muncul wacana untuk menerapkan pemberlakuan tarif bagi mobil pribadi yang akan memasuki wilayah Jakarta. Hal ini digelontorkan oleh Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono.

Namun, konsep tersebut bukanlah hal baru. Sistem ini adalah Electronic Road Pricing (ERP) yang pernah digulirkan oleh Joko Widodo saat masih menjadi Gubernur DKI dan akan terealisasi pada era pemerintahan Anies Baswedan.

"Jadi ERP itu kan sudah diterapkan di Jakarta walaupun belum diimplementasikan. Jadi bukan barang baru," jelas Bambang kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa 27 Maret 2018.

Sistem ERP ini nantinya memaksa para pengendara mobil pribadi untuk membayar ekstra saat kendaraan melaju di Jakarta pada jam-jam sibuk. Dia menilai, cara ini bisa menggeser minat masyarakat dari mobil pribadi yang memang dikenal lebih nyaman ke transportasi umum.

"Karena mobil pribadi susah disaingin. Mobil pribadi nyaman, bisa bawa barang pribadi, begitu buka pintu rumah dia langsung ada mobilnya. Jadi kami perlu ada kebijakan push supaya orang bergeser menggunakan angkutan umum," papar Bambang.

Bambang berharap, naiknya tarif kendaraan pribadi ke Jakarta dengan konsep ERP nanti bisa membuat masyarakat perlahan meninggalkan kendaraan pribadi.

"Sehingga biaya transportasi menggunakan mobil pribadi semakin mahal. Orang kalau semakin mahal males kan mending angkutan umum," kata Bambang.

 

Rencana Jangka Panjang

20151214-Belum Jelas Penerapannya, Gerbang ERP Jadi Pemanis Jalan Utama Ibukota
Pengendara saat melintas di bawah gate ERP di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Senin, (14/12). Lebih dari 1 tahun belakangan ini gate ERP hanya menjadi hiasan jalan karena belum jelasnya penerapan program tersebut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

ERP memang menjadi salah satu solusi jangka panjang BPTJ atasi kemacetan di Ibu Kota. Rencana jangka panjang lain yang tengah digarap BPTJ adalah membangun perumahan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

Perumahan ini nantinya akan dibangun di dekat simbol transportasi seperti terminal atau stasiun sehingga warga tidak kesulitan menjangkau angkutan umum.

"Selama ini kan orang menggunakan mobil pribadi karena perumahan tidak punya angkutan masalnya. Mereka (beriklan) jualannya juga 'perumahan kita 5 km dari jalan tol, 5 menit dari jalan tol' sehingga orang menggunakan mobil pribadi," ucap Bambang.

Untuk itu, pihaknya akan segera membangun perumahan konsep TOD dengan menggandeng pihak swasta. Ada 47 titik potensial di Jabodetabek yang akan dibangun perumahan TOD.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya