Jokowi Cerita Indonesia Jadi Juru Damai Konflik Afghanistan

Jokowi menyatakan, Indonesia siap menjadi juru damai atas konflik yang terjadi di Afghanistan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Mar 2018, 12:43 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 12:43 WIB
Senyum Isdianto Usai Dilantik Jokowi Menjadi Wakil Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/3). Isdianto dilantik sesuai Kepres RI Nomor 44 P 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, Indonesia siap menjadi juru damai atas konflik yang terjadi di Afghanistan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menjadi pembicara utama dalam acara 'Islam Nusantara dan Keutuhan NKRI Untuk Mewujudkan Indonesia Damai' di Universitas Islam Malang (Unisma) Jawa Timur.

Jokowi mengatakan, sudah dua tahun lalu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta Indonesia menjadi mediator atau juru runding atas konflik di negara tersebut.

"Sudah dua tahun yang lalu presiden Afghanistan meminta untuk menjadi mediator menjadi penengah di Afghanistan kita," kata Jokowi di Gedung Bundar Al Assyari Unisma, Jawa Timur, Kamis (29/3/2018).

Menurut Jokowi, Indonesia saat iji menjadi sumber insipirasi bagi negara-negara lain di dunia dalam hal merawat kerukunan, persatuan, dan toleransi. Padalah, kata Jokowi, Indonesia 714 suku melebihi negara manapun. Tetapi, sambung dia, Indonesia mampu menjaga dan menghindari konflik antar suku.

"Kenyataannya banyak negara yang tidak mampu menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Beberapa kawasan terjadi konflik. Beberapa negara-negara muslim juga menghadapi kesulitan yang sama," terang Jokowi.

Siap Bantu Afganistan

FOTO: Kunjungan Kerja ke Banjarbaru, Jokowi Serahkan 3.630 Sertifikat Tanah
Presiden Joko Widodo saat acara penyerahan KIP dan PKH di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (26/3). Jokowi menegaskan bahwa kebijakan penyerahan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat bukanlah hal yang mengada-ada. (Liputan6.com/Pool/Biro Setpres)

Oleh sebab itu, Jokowi menambahkan, pemerintah siap membantu Afghanistan dalam menciptakan perdamaian dan meredakan konflik. Selain itu, membantu menciptakan perdamaian dunia.

"Kenapa saya pergi ke Kabul, Afghanistan. Saya ingin menegaskan pentingnya perdamaian, pentingnya persaudraan, pentingnya toleransi dan pentingnya persatuan," ucap Jokowi.

Sejauh ini, Jokowi mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan sejumlah ulama dari Afghanistan. Pembahasan seputar upaya perdamaian juga sudah dilakukan.

"Sudah bertemu dengan ulama di Afghanistan dan Pakistan. Sudah bertemu dengan Taliban yang diundang ke Indonesia. Tapi tertutup, enggak ada yang tahu dan saya juga sudah berbicara dan doa para kyai kita bisa selesaikan konflik afghanistan dengan baik dengan waktu secepat-cepatnya," tandas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya