Liputan6.com, India - Unjuk rasa anti-India digelar di wilayah Kashmir akibat pertempuran pasukan India dengan pemberontak yang menewaskan 16 orang. Berita ini mengawali Jendela Dunia dalam Liputan6 Malam SCTV, Selasa (3/4/2018).
Unjuk rasa Anti-India digelar besar besaran di sejumlah wilayah Kashmir india. Protes solidaritas terhadap para pemberontak yang terlibat pertempuran sengit dengan pasukan India hingga menyebabkan setidaknya 13 pemberontak dan 3 personel militer tewas.
Protes anti-India mengelu-elukan pemimpin pemberontak setempat yang tewas dalam pertempuran itu. Bahkan banyak warga yang berunjuk rasa berupaya masuk kawasan pertempuran untuk menolong para pemberontak anti-India. Di beberapa lokasi, warga menggunakan batu melempari pasukan India yang bersenjata peluru tajam dan gas air mata.
Advertisement
Sementara di Rusia, sekitar 115 desa di wilayah Altay terendam akibat banjir teparah dalam 30 tahun terakhir. Sejumlah warga harus dievakuasi dari tempat tinggal mereka.
Pemerintah Rusia mengerahkan 1.500 orang dan 500 unit peralatan untuk mengatasi banjir. Banjir terparah ini disebabkan oleh naiknya suhu lebih cepat dari biasanya hingga mengakibatkan mencairnya salju dan hujan dalam berbagai bentuk.
Di Afghanistan, sedikitnya 48 orang siswi sekolah menengah khusus putri di Laskhar Gah, Helmand, Afghanistan, dilarikan ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala dan muntah-muntah. Diduga mereka sengaja diracun.
Penyelidkan atas peristiwa ini sedang dilakukan. Hampir seluruh kawasan Provinsi Helmand dikendalikan oleh Taliban yang menentang edukasi terhadap perempuan.
Selain itu, di Irak, 1.000 lampion dinyalakan dan dilepas di gerbang Nineveh di Mosul, Irak. Akhir pekan kemarin menandai mulainya tahun baru Asyiria. Festival ini berakar dari tradisi keagamaan Mesopotamia kuno.
Tahun ini merupakan tahun baru Asyiria 6768. Warga Asyiria modern umumnya tinggal di Irak dan Suriah, antara lain di kota-kota di dataran Nineveh dan wilayah Kurdi.