Sosok Fenomenal Danarto, Satu-satunya Sastrawan Sufi dari Indonesia

Jika dilihat dari hasil karyanya, Danarto dinilai sebagai sastrawan yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal.

oleh Maria Flora diperbarui 11 Apr 2018, 12:47 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 12:47 WIB
Makam Pemakaman dan Kuburan
Ilustrasi Foto Pemakaman (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sastrawan Danarto wafat Selasa malam kemarin. Dia menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Ciputat, Tangerang Selatan. Dari pemikirannya, banyak karya sastra fenomenal lahir. Lalu, seperti apa sosok  Danarto di mata para sahabat?

Noorca M Massardi, yang juga seorang sastrawan Indonesia, mengungkapkan pria yang akan genap berusia 78 tahun itu merupakan sosok seniman santun, selalu rapi, senang makan enak dan mentraktir orang, serta memberi hadiah kepada orang lain.

Jika dilihat dari hasil karyanya, Danarto dinilai sebagai sastrawan yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal. Danarto juga menerima Anugerah Budaya 1982 dan tokoh Federasi Teater Indonesia 2014.

"Satu-satunya sastrawan sufi di Indonesia, karya-karyanya sangat fundamental dengan cerpen-cerpen dan kumpulan cerpen," kata Noorca yang juga merupakan penulis skenario dan lakon sandiwara, seperti dilansir dari Antara, Rabu (11/4/2018).

"Almarhum juga punya cukup banyak naskah drama yang sangat menarik dan unik. Sketsanya, karyanya, rupanya juga unik dan sangat Danarto, dengan membawa suasana sufi," tambahnya.

Sebelum sastrawan Danarto dikabarkan mengalami kecelakaan di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, kepada Noorca, almarhum mengungkapkan bahwa dirinya sudah tak lagi mampu berkarya.

"Dalam usianya yang 78 tahun Juni nanti Pak Danarto masih tetap sehat, masih senang jalan-jalan. Tapi dia mengakui bahwa belakangan tidak mampu berkarya seperti biasa, sudah kehilangan energi," kata sastrawan Indonesia yang juga sahabat Danarto, Noorca Massardi, saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 10 April 2018.

Dia juga menceritakan Danarto hidup seorang diri di Jakarta. Dan selama 10 tahun terakhir seluruh pendapatan Danarto dipakai untuk menghidupi asisten rumah tangga beserta anaknya tersebut.

Semasa hidupnya, sastrawan yang fenomenal dengan dengan karya sastranya, seperti Godlob, Asamaraloka, Adam Ma'rifat, dan Orang Jawa Naik Haji ini memiliki keinginan untuk mengunjungi makam ibunya di Sragen, Jawa Tengah. Namun, niat itu tak kunjung terwujud sampai dirinya berpulang.

Sastrawan Danarto meninggal dunia, Selasa, 10 April 2018, pukul 20.54 WIB di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RS Fatmawati akibat tertabrak sepeda motor di Kampung Utan, Ciputat. Kala itu dia sedang menyeberang jalan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya