Umat Katolik di Kota Sukabumi Gelar Misa Requiem Kenang Paus Fransiskus

Umat Katolik di Kota Sukabumi menggelar Misa Requiem penuh khidmat sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi Bapa Suci Paus Fransiskus yang telah berpulang ke hadirat Tuhan.

oleh Fira Syahrin Diperbarui 23 Apr 2025, 14:34 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 14:34 WIB
Umat Katolik Paroki St. Joseph Sukabumi menggelar Misa Requiem sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi Bapa Suci Paus Fransiskus. (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Umat Katolik Paroki St. Joseph Sukabumi menggelar Misa Requiem sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi Bapa Suci Paus Fransiskus. (Liputan6.com/Fira Syahrin).... Selengkapnya

Liputan6.com, Sukabumi - Umat Katolik Paroki St. Joseph Sukabumi menggelar Misa Requiem penuh khidmat pada Selasa (22/4/2025), sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi Bapa Suci Paus Fransiskus yang telah berpulang ke hadirat Tuhan pada Senin (21/4). 

Ratusan umat Katolik dari wilayah Kota Sukabumi berkumpul untuk mengenang sosok pemimpin yang penuh inspirasi tersebut.

RD Tarcisius Puryatno, Pastor Paroki St. Joseph Sukabumi, menyampaikan bahwa Misa Requiem ini merupakan kesempatan bagi umat Katolik untuk merenungkan kembali karya-karya penggembalaan Paus Fransiskus. 

"Ini merupakan kesempatan bagi kita, umat Katolik untuk mendapatkan satu inspirasi dari beliau sehingga ini bisa memperkaya kami di dalam menghayati katolisitas atau iman kami kepada Tuhan. Maka sore hari ini, kami merayakan ekaristi bersama umat dan mendoakan beliau agar beliau berbahagia di surga," tuturnya.

Lebih dari 400 umat hadir dalam perayaan ekaristi tersebut. Suasana duka dan khidmat menyelimuti gereja. Kehadiran Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, perwakilan dari Kementerian Agama, serta berbagai instansi lainnya, menunjukkan rasa duka cita dan solidaritas dari berbagai kalangan. 

"Jadi kami juga merasa diteguhkan, dikuatkan dan kita semakin dimampukan membangun Kota Sukabumi yang sungguh toleran," ungkap RD Tarcisius.

Sembilan Hari Masa Berkabung

Dalam kesempatan tersebut, RD Tarcisius menyampaikan pesan kepada umat Katolik di Sukabumi untuk terus mendoakan Paus Fransiskus selama sembilan hari masa berkabung yang ditetapkan Gereja Katolik.

"Kita sebagai umat beriman sifatnya pertama mendoakan Paus Fransiskus yang sudah dipanggil Tuhan. Masa berkabung yang ditetapkan gereja itu 9 hari maka dalam waktu 9 hari ini kita berdoa menurut keyakinan dan cara kita masing-masing yang penting isi doanya sama supaya beliau berbahagia di surga," jelasnya.

Selain itu, umat diajak untuk bersabar dan menunggu proses pemilihan pengganti Paus Fransiskus. Dia mengajak umat untuk bersabar menunggu proses pengganti Bapa Suci Paus Fransiskus.

"Dan kita mohon supaya Tuhan berkenan mendoakan pimpinan gereja Katolik, pimpinan Vatikan yang sungguh bijaksana di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab," tambahnya.

RD Tarcisius juga menyoroti sosok Paus Fransiskus yang penuh inspirasi dan keteladanan. Kesederhanaan dan kerendahan hati Paus Fransiskus menjadi pelajaran berharga bagi umat Katolik. 

"Ada banyak inspirasi yang sebetulnya bisa kita hayati dari kehidupan pengajaran dan penggembalaan Paus Fransiskus. Pertama-tama kita diajak untuk hidup sederhana dan rendah hati, ini bukan ajakan lip service tetapi sungguh dia wujudkan di dalam hidup pribadinya," paparnya. 

 

Memaknai Kesederhanaan dari Bapa Suci

Umat Katolik Paroki St. Joseph Sukabumi menggelar Misa Requiem sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi Bapa Suci Paus Fransiskus. (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Umat Katolik Paroki St. Joseph Sukabumi menggelar Misa Requiem sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi Bapa Suci Paus Fransiskus. (Liputan6.com/Fira Syahrin).... Selengkapnya

Ia mencontohkan pilihan Paus Fransiskus untuk tinggal di apartemen sederhana dan menggunakan mobil biasa, serta kebiasaannya mencuci piring dan membereskan peralatan sendiri. Ajaran kasih inklusif Paus Fransiskus juga menjadi sorotan utama. 

"Soal kasih, hidup sebagai umat Katolik itu harus menghayati kasih secara nyata di kehidupan kita. Dan kasih yang diajarkan Paus itu kasih yang inklusif, tidak hanya tertuju pada umat yang seiman tetapi juga untuk semua orang tanpa kecuali dan membeda-bedakan," jelasnya.

Merujuk pada tindakan Paus Fransiskus dalam pembasuhan kaki pada Kamis Putih dan upayanya membangun persaudaraan antar umat beragama.

Paus Fransiskus juga dinilai telah membawa semangat transformasi dalam Gereja Katolik, mendorong gereja untuk berjalan bersama semua kalangan. RD Tarcisius berharap agar pengganti Paus Fransiskus kelak dapat menjadi pemimpin yang bijaksana, rendah hati, dan penuh kasih. 

"Kami sebagai umat Katolik itu yang diharapkan, diperkaya dalam kehidupan rohani dan spiritual agar iman akan Allah itu semakin diteguhkan dan dikuatkan supaya umat tidak mudah bimbang, ragu, terombang-ambing dan sebagainya. Kita itu butuh pemimpin yang seperti itu, termasuk kerendahan hati, kasih dan sebagainya pasti kita mengharapkan itu," tutupnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya