Uji Coba Underpas Matraman Hari Kedua, Simpang Tambak Terpantau Lancar

Jalan Proklamasi dibagi menjadi dua jalur, yang mengarah ke Cikini dan ke simpang Matraman.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2018, 12:22 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 12:22 WIB
Kondisi lalu lintas uji coba Underpass Matraman hari kedua (Ahda Bayhaqi/Merdeka.com)
Kondisi lalu lintas uji coba Underpass Matraman hari kedua (Ahda Bayhaqi/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menerapkan uji coba hari kedua di underpass Matraman, Rabu (11/4/2018). Arus lalu lintas terpantu padat lancar.

Pantauan di lokasi, kendaraan menumpuk di ruas jalan Simpang Tambak yang menuju Tugu Proklamasi. Dinas Perhubungan DKI menerapkan rekayasa lalulintas di sana.

Jalan Proklamasi dibagi menjadi dua jalur, yang mengarah ke Cikini dan ke simpang Matraman.

Kepadatan di Flyover Matraman disebabkan kendaraan melaju dari Jalan Pramuka sampai simpang dekat Tugu Proklamasi. Kendaraan dari arah Jalan Matraman turut berkontribusi menambah kepadatan.

Sejak pengerjaan underpass, pengendara yang ingin menuju arah Salemba, harus memutar melewati Jalan Proklamasi dan Jalan Diponegoro. Hal itu pun yang membuat titik Simpang Tambak tumpah ruah kendaraan dari dua jalur yang berbeda.

Meski begitu, pukul 10.30 tadi, kendaraan terpantau padat di simpang Tambak. Mobil-mobil di sana hanya sebentar terhenti dan tidak macet mengular.

Pemandangan itu berbeda dengan kemacetan parah di lokasi yang sama di hari sebelumnya. Arah sebaliknya, kendaraan yang menuju simpang Matraman lancar tanpa hambatan.


Semrawut

Underpass Matraman
Kemacetan saat dimulai beroperasinya underpass Matraman, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Yuniza)

Sebelumnya, underpass Matraman mulai dibuka Selasa (10 April 2018). Proyek yang semestinya mengurai kepadatan ini, justru menyebabkan kemacetan luar biasa di kawasan sekitarnya.

Macet terjadi akibat adanya rekayasa lalu lintas seiring dibukanya underpass Matraman, khususnya di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, yang awalnya satu arah kini menyempit akibat dibagi menjadi dua arah.

Kemacetan parah di Simpang Tambak yang diikuti bisingnya suara klakson serta teriakan umpatan dari pengendara pun menjadi tak terbendung.

Masyarakat pengguna moda Transjakarta pun tidak luput menjadi korban. Akibat kemacetan parah, sejumlah pengguna Tranjakarta harus turun di tengah perjalanan.

Seperti yang dialami Lauren (19), pengguna Tranjakarta dari arah Rawamangun ke Palmerah, akhirnya terpaksa turun di dekat Matraman karena waktu tempuh yang sangat lama.

"Memutuskan turun, aku jalan dari jam 8 sampai (sini) jam 9 atau setengah 10, biasanya cuma 45 menit, mau kuliah," ucap Lauren, Selasa (10/4/2018). 

Menurut Lauren, akibat kemacetan underpass Matraman ini, bahkan terdapat bus Tranjakarta yang kosong penumpang.

"Di busku yang turun enggak nyampe 10, tapi bus-bus lain ada yang sampe kosong," ujarnya.

Lauren pun memutuskan pergi ke kampusnya di kawasan BSD Serpong menggunakan moda transportasi lain, yakni kereta api. 

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya