Bom Kembali Meledak di Surabaya, Moeldoko Bantah BIN Kecolongan

Moeldoko membantah aparat tidak siaga dalam menangkal aksi terorisme, khususnya di Surabaya dan Sidoarjo.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2018, 13:34 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 13:34 WIB
Hari Buruh, Hanif Dhakiri dan Moeldoko Terima Perwakilan Buruh
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (purn) Moeldoko mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) tidak kecolongan dalam mengantisipasi tindak pidana terorisme. Menurut dia, semua pihak sudah memusatkan perhatian pada tindak pidana tersebut.

"Sebenernya tidak kecolongan," kata Moeldoko di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

Mantan Panglima TNI ini menjelaskan modus terorisme menjadi alasan yang membuat aparat tidak maksimal dalam mengupayakan pencegahan. Modus itu, ucap Moeldoko, membuat kesan aparat kurang siaga.

"Seolah-olah kita enggak siaga. Kita sudah waspadai terorisme. Tapi lihat di video tadi, begitu datang udah jeger gitu. Semua orang akan menghadapi kesulitan," kata dia. 

 

Perintah Jokowi

Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya
Aparat kepolisian menutup jalan setelah serangan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5). Pelaku yang mengendarai motor meledakan bom di depan Polrestabes Surabaya, tepat di pintu masuk. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Selain itu, dia menegaskan, yang terpenting saat ini adalah penanganan situasi agar kembali kondusif.

Sebab, Presiden Jokowi juga sudah memberi perintah untuk meminta aparat memindak tegas tanpa ampun bagi para pelaku terorisme.

"Perintah Presiden sudah jelas, bagaimana perintah yang disampaikan oleh Kapolri bisa dijalankan dengan baik, yang pada akhirnya bisa memberikan rasa keamanan dan nyaman bagi masyarakat," Moeldoko menandaskan. 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya