Polisi Tangkap 5 Orang Terkait Bom Surabaya, 1 Tewas Ditembak

Tito menjelaskan, Budi Satrio merupakan orang nomor 2 penting di JAD Surabaya setelah Dita Supriyanto, bomber di gereja di Jalan Arjuno, Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Mei 2018, 12:54 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 12:54 WIB
Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya
Aparat kepolisian bersenjata lengkap berjaga setelah serangan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5). Polisi mendata ada 10 korban luka dalam tragedi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, pihaknya melakukan pengejaran terhadap kelompok JAD yang bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan ledakan bom di rusunawa di Wonocolo Sidoarjo, Jawa Timur. Hasilnya, lima orang tertangkap, Senin dinihari tadi.

"Subuh tadi tertangkap lima orang. Satu orang nama Budi Satrio," kata Tito dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (14/5/2018).

Tito menjelaskan, Budi Satrio merupakan orang nomor 2 penting di JAD Surabaya setelah Dita Supriyanto, bomber di gereja di Jalan Arjuno, Surabaya.

Karena melawan saat ditangkap, dia ditembak mati. "(saat penangkapan) Ditemukan bom yang sama. Jenis pipa," kata dia.

Sementara itu, bom bunuh diri di tiga tempat ibadah dan Mapolrestabes Surabaya melibatkan anak-anak. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, teror melibatkan para bocah ini baru pertama kali terjadi di Indonesia.

"Anak dilibatkan dalam aksi teror baru pertama kali di Indonesia, dengan bom pinggang kemudian bunuh diri," ujar Tito.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya