Liputan6.com, Surabaya - Aksi teror peledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, pelakunya terbukti satu keluarga. Seorang suami, istri, dan empat anak. Tiga di antaranya masih di bawah umur.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (14/5/2018), Kapolri Jenderal Tito Karnavian secara resmi mengungkap pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Mereka warga Wonorejo, Rungkut, Surabaya.
Kepala keluarga adalah Dita Supriyanto. Kapolri menjelaskan peran Dita dan keluarga saat melakukan aksi pengeboman.
Advertisement
"Pelaku ini diduga adalah satu keluarga yang melakukan serangan di Gereja Pantekosta Surabaya," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno. Dia menaiki minibus dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.
Sebelumnya, Dita sempat menurunkan anak istrinya di depan Gereja Kristen Indonesia (GKI)di Jalan Diponegoro. Kemudian istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di depan gereja. Bom diletakkan di pinggang Puji dan di paha anaknya.
Sedangkan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, bom bunuh diri diledakkan dua anak laki-laki Dita. Keduanya membawa bom dengan cara dipangku. Mereka memaksa masuk ke gereja dengan sepeda motor.
Rumah keluarga Dita di Jalan Wonorejo Asri Blok K-22, semalam digerebek polisi. Ditemukan empat bom yang diduga bagian dari bom yang diledakkan di tiga gereja, pada Minggu, 13 Mei. Tim Gegana langsung mengurai bom untuk mencegah ledakan.