Liputan6.com, Jakarta Sejumlah inisiatif strategis telah dijalankan PTPN Group dalam mendukung prinsip keberlanjutan. Di sektor lingkungan misalnya, perusahaan semakin gencar menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan, termasuk pengelolaan limbah sawit dan optimalisasi energi terbarukan.
Salah satu langkah konkret adalah pemanfaatan biogas dari limbah pabrik kelapa sawit (PKS) sebagai sumber energi alternatif yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, PTPN juga aktif dalam program reforestasi dan agroforestry untuk mengembalikan fungsi ekologi di lahan yang tidak produktif.
Baca Juga
"Dari sisi efisiensi dan inovasi, PTPN Group telah mengadopsi teknologi digital dan Internet of Things (IoT) dalam sistem manajemen perkebunan. Implementasi sistem smart plantation yang telah diterapkan mampu meningkatkan produktivitas sawit dan tebu. Selain itu, sebagai bagian dari inisiatif dekarbonisasi, PTPN Group juga telah mengembangkan bioetanol berbasis tebu sebagai sumber energi baru terbarukan," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Advertisement
PTPN Group juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui skema kemitraan yang lebih adil dan berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat ekosistem industri perkebunan nasional agar lebih berdaya saing.
Di tengah tantangan industri yang semakin kompleks, Mohammad Abdul Ghani menegaskan bahwa PTPN Group akan terus menjalankan visi transformasi berbasis keberlanjutan. Ia percaya bahwa keberlanjutan adalah kunci untuk menciptakan bisnis yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan.
“Kami berkomitmen untuk melakukan berbagai inisiatif strategis untuk mendorong PTPN sebagai perusahaan perkebunan nasional yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan,” imbuh Ghani.
Keberlanjutan dari Model Bisnis Perusahaan
Atas upaya tersebut, Mohammad Abdul Ghani, meraih penghargaan Indonesia Best CEO Awards 2024. Penghargaan ini diberikan dalam ajang Indonesia Best CEO & Best CFO 2024: Managing Smart Strategy and Execution Towards Sustainable Growth, Transformation Lessons from the Best CEO and CFO.
Penghargaan ini diberikan kepada Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO) yang dinilai berhasil menerapkan strategi dan eksekusi bisnis yang efektif dalam menghadapi tantangan industri, di tengah terjangan disrupsi teknologi dan tantangan bisnis.
Mohammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim di PTPN Group. “Keberlanjutan bukan hanya wacana, tetapi sudah menjadi bagian dari model bisnis perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan,” ujarnya.
Di bawah kepemimpinannya, PTPN Group terus menunjukkan transformasi positif dalam menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, sosial, maupun tata kelola perusahaan.
Advertisement
PTPN IV PalmCo Integrasikan Rantai Pasok Sawit Berkelanjutan
Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo dan Unilever resmi sepakati kerja sama jangka panjang dalam rantai pasok Minyak Inti Sawit (Palm Kernel Oil/PKO) yang berkelanjutan. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara dua Perusahaan di London, pekan lalu.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengungkapkan penandatangan ini menandai tonggak baru dalam hubungan kedua Perusahaan yang telah berlangsung hampir satu dekade. Investasi yang ditanamkan oleh Unilever ditujukan untuk pengembangan dua unit Kernel Crushing Plant (KCP) yang akan memperluas kapasitas produksi minyak inti sawit berkelanjutan di PTPN IV PalmCo.
“PalmCo telah dan akan terus bertransformasi menjadi Perusahaan Agribisnis yang lebih adaptif dan kompetitif. Melalui kemitraan jangka panjang ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan produksi Minyak Inti Sawit yang berkelanjutan bagi seluruh pelanggan,” sebut Jatmiko dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/07) di Jakarta.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, investasi yang dilakukan oleh Unilever untuk mendukung pembangunan dua unit Kernel Crushing Plant (KCP) mencakup Long Term Supply Contract (LTSC) selama 5 dan 10 tahun, dimana PTPN IV PalmCo akan memasok PKO bersertifikat lestari setiap tahunnya kepada Unilever.
“Dengan tambahan dua pabrik ini, perusahaan jelas semakin siap untuk memenuhi permintaan global akan minyak sawit yang ramah lingkungan. Fasilitas ini tentunya juga membawa efisiensi dan berpotensi meningkatkan profitabilitas Perusahaan”, kata Jatmiko.
“Kemitraan adalah kunci dalam membuat rantai pasok minyak sawit lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus melibatkan semua pihak, termasuk petani kecil. Terimakasih atas kerjasama ini. Kami akan memastikan Unilever telah menempatkan investasinya dengan tepat bersama kami di PalmCo”, tukasnya lagi.
Rantai Pasok Minyak Sawit
Sementara itu, ditempat terpisah Chief Supply Chain Officer Unilever Willem Uijen menyampaikan bahwa kerja sama ini menunjukkan komitmen Unilever dalam membangun rantai pasok minyak sawit yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi manusia serta lingkungan.
“Kami mendapatkan kehormatan untuk menandatangani kemitraan jangka panjang antara Unilever dan PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, menunjukkan konsistensi kami dalam mengembangkan rantai pasok kelapa sawit berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi manusia dan alam,” buka Uijen.
Menurutnya, selama bertahun-tahun Unilever telah bekerja sama untuk meningkatkan ketelusuran dan transparansi rantai pasok produk-produk Perusahaan. Dan dengan kerjasama bersama Perusahaan Pengelola Perkebunan Sawit terbesar di dunia tersebut, pihaknya yakin mampu melangkah lebih jauh dalam memperdalam integrasi rantai nilai melalui komitmen bersama untuk memperluas basis asset PTPN IV guna menghasilkan volume yang lebih berkelanjutan di masa depan.
“Dalam 10 tahun terakhir, Unilever telang menginvestasikan lebih dari USD 360 juta untuk membangun fasilitas Oleokimia kelas dunia di Indonesia guna memproduksi turunan minyak sawit yang berkelanjutan dan mampu telusur. Kesepakatan ini memungkin Unilever untuk terus memanfaatkan fasilitas tersebut dalam menghadirkan produk- produk yang selaras dengan kebijakan kami tentang manusia dan alam”, ucapnya.
Advertisement
