Liputan6.com, Jakarta - Ada lima sholat yang wajib dikerjakan umat Islam, yakni Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Sholat fardhu yang lima ini diperintahkan langsung oleh Allah SWT saat peristiwa Isra Mi’raj.
Sholat fardhu lima waktu wajib dilakukan setiap hari. Total ada 17 rakaat sholat yang wajib dikerjakan umat Islam. Selain yang fardhu, muslim boleh mengerjakan sholat sunnah untuk menambah pahala.
Advertisement
Khusus sholat fardhu, apabila seorang muslim meninggalkan ibadah tersebut, baik di sengaja maupun tidak sengaja, maka ia harus mengqadhanya di waktu lain. Pada dasarnya, qadha sholat dapat dilakukan kapan saja tidak harus menunggu waktu sholat berikutnya.
Advertisement
Baca Juga
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana jika belum menunaikan qadha sholat fardhu tapi ingin melaksanakan sholat sunnah? Apakah boleh mengutamakan sholat sunnah sebelum mengerjakan qadha sholat fardhu?
Pertanyaan tersebut pernah ditanyakan oleh jemaah Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Simak penjelasan dua ulama kharismatik Indonesia di halaman berikutnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan UAS
UAS mengatakan, qadha sholat fardhu dapat dilaksanakan sebelum menginjak waktu berikutnya. Misalnya, seorang muslim punya utang sholat Isya, maka ia boleh sholat sebelum Isya berikutnya.
Adapun jika ingin melaksanakan sholat sunnah terlebih dahulu sebelum qadha sholat fardhu, menurut UAS boleh-boleh saja dilakukan. UAS menekankan bahwa qadha sholat fardhu tidak terhalang dengan sholat sunnah, seperti sholat sunnah rawatib.
“Misalnya (sholat) di Masjidil Haram, dari adzan ke iqomah panjang setengah jam. Masuk masjid, qobliyah Isya (dulu) habis itu qadha (sholat Isya). Setelah itu, sholat ba'diyah Isya,” kata UAS dikutip dari YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Kamis (20/2/2025).
“Atau setelah sholat Isya, ba'diyah isya, habis itu qadha (sholat Isya), bisa. Jadi, qadha tidak terhalang ba'diyah, qobliyah, sebelum ba'diyah, sebelum qobliyah,” jelas UAS.
Advertisement
Penjelasan Buya Yahya
Menurut Buya Yahya, ada kondisi tertentu yang wajib mengutamakan qadha sholat ketimbang sholat sunnah. Ada pula yang membolehkan sholat sunnah terlebih dahulu baru membayar utang sholat fardhunya.
“Jika ada orang punya utang sholat wajib karena bandel, dia wajib mengqodho sholat dan tidak diperkenankan melakukan sholat sunnah. Itu pendapat yang dikukuhkan," jelas Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.
Akan tetapi, jika seseorang meninggalkan sholat fardhu karena udzur, boleh melaksanakan sholat sunnah dahulu meski belum mengqadha sholat fardhunya. Setelah sholat sunnah, jangan lupa qadha sholat fardhunya dikerjakan.
Buya Yahya kemudian menyebutkan tentang udzur meninggalkan sholat. Beberapa di antaranya sakit atau karena kebodohan di masa muda.
"Udzur (sholat) macam-macam, termasuk sakit. Kebodohan di masa mudanya arena banyak bergaul dari orang yang sangat awam, bahkan mungkin agamanya masih setengah-setengah, berarti dia bukan karena menentang Allah, karena gak ngerti cara sholat yang gampang akhirnya banyak meninggalkan sholat, berarti ada udzur saat itu," tutur Buya Yahya.
Terkait waktu pelaksanaan qadha sholat fardhu, penjelasan Buya Yahya senada dengan UAS. Buya Yahya juga mengatakan bahwa qadha sholat fardhu tidak harus pada waktunya.
"Membayar utang (sholat) Dzuhur tidak harus di waktu Dzuhur. Membayar utang Dzuhur bisa dibayar waktu Maghrib atau sebaliknya. Sebaiknya agar sesuai dengan urutannya agar mudah menghitungnya,” kata Buya Yahya.
Wallahu a’lam.
