Detik-Detik Ledakan Bom Mapolresta Surabaya dan Penyesalan Petugas Jaga

Dua motor pelaku bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya hendak masuk melalui samping kiri mobil Toyota Avanza warna hitam.

diperbarui 15 Mei 2018, 17:10 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2018, 17:10 WIB
Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya
Aparat kepolisian mengambil posisi saat melakukan penjagaan menyusul serangan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5). Seluruh akses menuju Mapolrestabes ditutup total dan tiap jalur dijaga polisi bersenjata laras panjang (AFP/JUNI KRISWANTO)

Surabaya - Briptu Dimas Indra masih ingat detik-detik ledakan bom Mapolrestabes Surabaya. Senin (14 Mei 2018) pagi itu, ia tengah berjaga di pintu gerbang Polrestabes sambil membawa senjata laras panjang.

Dimas merasakan kejanggalan sebelum dua pelaku bom bunuh diri tiba di sana. Ia menuturkan anjing K-9 yang ikut menjaga gerbang terus menggonggong.

"Sekitar 10 menit sebelum pelaku datang, anjing itu terus menggonggong. Sebelumnya nggak ngapa-ngapain," bebernya kepada JawaPos.com, Selasa (15/5/2018).

Lalu, dua motor pelaku bom bunuh diri hendak masuk melalui samping kiri mobil Toyota Avanza warna hitam. Petugas penjagaan sudah menyuruh mereka berhenti.

Namun mereka terus maju sampai batas palang gerbang masuk. Saat melihat motor pelaku dari kejauhan, Dimas sudah curiga.

Kedua sepeda motor berhenti tak jauh dari posisinya. Seorang rekan Dimas menyetop iringan sepeda motor itu.

"Meskipun pelaku itu ketutupan kaca helm, saya masih bisa mengingat betul wajahnya," tutur Dimas.

Bom yang dibawa pelaku pun meledak. Dimas terpental sebelum akhirnya bangkit lagi. Dia mengambil posisi menjauhi sumber ledakan.

"Yang saya agak nyesel itu, nggak sempat membantu Afan (Bripda Ahmad Maufan, red). Dia masih tergeletak setelah bom meledak," tambahnya.

Setelah beridri di posisi aman, Dimas mengokang senjata laras panjangnya membidik mobil Toyota Avanza. Saat itu, ia tidak dari mana asal ledakan bom Mapolrestabes Surabaya.

 

Spontan

Pria Mencurigakan di Area Mapolrestabes Surabaya
Mobil lapis baja milik kepolisian menuju Mapolrestabes Surabaya setelah terjadinya serangan bom bunuh diri, Jawa Timur, Senin (14/5). Polisi mendata ada 10 korban luka dalam tragedi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Reaksi spontan dilakukannya untuk berjaga diri. Tiba-tiba ia mendapat perintah menahan tembakan.

Belakangan diketahui mobil tersebut juga salah satu korban yang ingin mengunjungi Mapolrestabes Surabaya.

Dimas kemudian berbicara dengan Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Bambang Sukmo Wibowo yang berada tak jauh dari lokasi. "Komandan mohon izin, belum ada ambulans. Sebaiknya datangkan ambulans karena teman-teman itu masih bergerak," ucap Dimas mengulangi perkataannya kepada Bambang.

Tak berselang lama setelah itu, Dimas pingsan. Usai menjalani perawatan, kondisinya sudah membaik. Dia tidak mengalami luka. Hanya memang masih shock. "Karena serpihan ledakan itu larinya ke belakang motor. Saya di depannya," paparnya.

Baca berita JawaPos.com lain di sini

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya