Diresmikan Sandiaga, Ini Kehebatan Fasilitas Pengolahan Sampah di Sunter

Menurut Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, pembangunan pembangkit listrik serupa akan dilakukan di tiga lokasi lain.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 20 Mei 2018, 12:18 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2018, 12:18 WIB
Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, meresmikan pembangunan pembangkit tenaga sampah di Sunter (Liputan6.com/Nanda Perdana)
Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, meresmikan pembangunan pembangkit tenaga sampah di Sunter (Liputan6.com/Nanda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Fasilitas ini bisa mengolah sampah menjadi energi listrik.

"Akan menciptakan suatu efisiensi bahwa 2.200 ton sampah, (yaitu) 25 persen sampah di Jakarta akan dikonversi menjadi 35 megawatt," tutur Sandiaga di Jalan Sunter Baru, Sunter Agung, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).

Menurut Sandiaga, ITF Sunter akan menjadi fasilitas pengubah sampah menjadi energi yang pertama dan terbesar di Jakarta dengan standar tinggi. Kapasitasnya dapat mencapai 2.200 ton per harinya.

"7.100 ton tumpukan sampah yang kita hasilkan (di Jakarta). Kita harus bisa memastikan bahwa apabila kita meneruskan ITF Sunter, kita akan bisa lakukan pengurangan bom waktu sampah yang kita hadapi," jelas dia.

Selain di Sunter, ITF juga rencananya akan dibangun di tiga titik lainnya. Lokasinya adalah di Marunda Jakarta Utara, Kosambi Jakarta Barat, dan di kawasan Jakarta Timur.

Tiga lokasi itu masih menjalani uji kelayakan sebagai tempat ITF. Sampah nantinya akan diangkut dari beberapa kecamatan di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

ITF Sunter merupakan proyek kerja sama antara PT Jakarta Propertindo (BUMD) dan perusahaan asal Finlandia, Fortum. Nantinya, lanjut Sandiaga, ITF diperkirakan mampu menyerap ribuan tenaga kerja.

 

Serap Ribuan Tenaga Kerja

"Saya ingin menekankan bahwa ITF ini akan menciptakan hampir seribu lapangan kerja selama proses konstruksi, 5 ribu lapangan kerja baru yang dapat dihasilkan usai konstruksi, dan seribu teknisi operasional. Jadi kita melihat bahwa ini sungguh-sungguh dapat menghasilkan total 7 ribu lapangan kerja baru," Sandiaga menandaskan.

Peresmian pembangunan itu dihadiri Duta Besar Finlandia untuk Indonesia HE Paivi Hiltune-Toive, Duta Besar Swedia untuk Indonesia HE Johanna Brismar Skoog, dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia HE Vegard Kaale.

Penanggung jawab proyek tersebut adalah PT Jakarta Propertindo (JakPro) bersama mitra kerja Fortum.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya