Liputan6.com, Jakarta Hari ini, tepat 20 tahun reformasi bangsa Indonesia. Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan tahun 2018 ini memiliki makna sejarah yang tinggi. Sebab selain memperingati 20 tahun reformasi, tahun ini bangsa Indonesia juga memperingati 110 tahun Kebangkitan Nasional dan 90 tahun Sumpah Pemuda.
"Semangat Kebangkitan Nasional 1908, 110 th lalu - Menjadi bangsa yang merdeka & berdaulat. Bebas dari belenggu para penjajah," tulis SBY dalam akun twitternya, Minggu 20 Mei 2018.
SBY pun melanjutkan kicauannya bahwa generasi saat ini dan mendatang bertugas untuk menjadikan Indonesia negara maju.
Advertisement
"Semangat Sumpah Pemuda 1928, 90 th lalu - Bersatunya pemuda-pemudi Indonesia di seluruh Tanah Air, yg amat majemuk identitasnya," tulis SBY.
Jangan sampai, kata SBY, generasi sekarang kurang rukun dan bersatu. "Berdosa kita kpd para pendahulu. Malu pula kpd generasi mendatang," lanjut SBY.
Sementara pada agenda reformasi pada 1998, menurut SBY adalah koreksi besar dan mendasar atas kehidupan bangsa yang kurang adil dan berimbang.
Intinya, lanjut SBY, kekuasaan tak boleh terlalu absolut agar kebebasan rakyat dan demokrasi hidup. Serta hukum dapat berdiri tegak dan tak tebang pilih.
Intinya: (1) Kekuasaan tak boleh terlalu absolut, agar kebebasan rakyat & demokrasi hidup. (2) Hukum tegak & tak tebang pilih. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) May 20, 2018
Ekonomi, kata Ketua Umum Partai Demokrat itu, harus adil dan menyejahterakan rakyat. Serta dalam politik praktis, TNI, Polri dan BIN harus netral.
"Generasi sekarang & mendatang wajib jalankan & wujudkan amanah reformasi tsb. Kalau tidak, bisa ada reformasi lagi di masa depan. *SBY*," kicau SBY.
Menutup kicauannya, SBY meminta generasi saat ini tak melupakan sejarah.
"Jangan lupakan sejarah. Keledai tak tersandung batu yg sama. Bangsa Indonesia adlh bangsa yg besar, bukan keledai & ingat sejarahnya. *SBY*," tandas SBY.
Â
Jangan lupakan sejarah. Keledai tak tersandung batu yg sama. Bangsa Indonesia adlh bangsa yg besar, bukan keledai & ingat sejarahnya. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) May 20, 2018