BPPTKG: Letusan Merapi Mengarah pada Erupsi Magmatis

Meski sudah memasuki fase awal menuju erupsi magmatis, BPPTKG Yogyakarta belum akan menaikkan status Gunung Merapi.

oleh Maria Flora diperbarui 25 Mei 2018, 18:12 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 18:12 WIB

Liputan6.com, Yogyakarta - Empat hari setelah berstatus waspada, aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Kemarin, Kamis 23 Mei 2018, Merapi dua kali meletus freatik.

Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, letusan yang terjadi saat ini sudah mengarah pada erupsi magmatis.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (25/5/2018), hal ini terlihat dari adanya awan pijar merah yang muncul saat letusan terjadi. Meski sudah memasuki fase awal menuju erupsi magmatis, BPPTKG Yogyakarta belum akan menaikkan lagi status merapi.

Tingginya aktivitas Gunung Merapi membuat jumlah warga Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengungsi terus bertambah.

Kini, tercatat ada 150 lebih warga yang mengungsi di balai desa setempat. Pengungsi didominasi oleh lansia dan anak anak.

Namun, stok logistik seperti makanan, pakaian, selimut, dan perlengkapan mandi di lokasi pengungsian minim. Belum ada rekomendasi untuk mengungsi oleh BPPTKG, diduga menjadi faktor lambannya distribusi logistik dari Pemkab dan BPBD Yogyakarta.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya