Pemerintah Indonesia Gandeng Jerman Perkuat Pelatihan Vokasi

Pemerintah Indonesia dan Jerman memiliki kerja sama ESED yang fokus pada pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 04 Jun 2018, 10:41 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 10:41 WIB
Pemerintah Indonesia Gandeng Jerman Perkuat Pelatihan Vokasi
Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Federal Jerman untuk Indonesia, Michael vorn Ungern Sternberg.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Jerman sepakat untuk mendukung pelatihan vokasi di Indonesia. Hal ini terungkap setelah pertemuan antara Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri Duta Besar (Dubes) Republik Federal Jerman untuk Indonesia, Michael vorn Ungern Sternberg di Kantor Kemnaker, Jakarta beberapa waktu lalu.

“Mudah-mudahan kerja sama ini bisa mendorong peningkatkan pelatihan vokasi di Indonesia,” kata Menaker Hanif di Jakarta, Kamis (31/5) lalu.

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono menjelaskan bahwa kerja sama sebagaimana dimaksud merupakan bentuk penguatan kerja sama bidang pendidikan dan pelatihan vokasi antara Indonesia dan Jerman yang selama ini telah terjalin dengan baik.

“Prinsipnya untuk meningkatkan kerja sama di bidang vokasi,” kata Dirjen Binalattas.

Indonesia dan Jerman memang selama ini telah menjalin berbagai kerja sama, termasuk bidang pendidikan dan pelatihan vokasi. Yang terbaru, Pemerintah Indonesia dan Jerman memiliki kerja sama ESED yang fokus pada pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Dirjen Binalattas menjelaskan, Jerman merupakan partner strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan sistem pelatihan vokasi. Karena, Jerman dinilai telah berhasil dalam membangun sistem pelatihan vokasi di negaranya melalui skema investasi SDM.

“Pelatihan kerja di Jerman banyak diinvestasikan oleh swasta. Angkanya mencapai 70-an persen dari total investasi SDM di Jerman,” kata Dirjen Binalattas menjelaskan.

Untuk itu ia juga berharap, perusahaan/industri swasta di Indonesia dapat meningkatkan perannya dalam investasi SDM. Salah satunya dengan meningkatkan akses dan mutu pelatihan Training Centre (TC) yang dimiliki tiap perusahaan/industri.

“Pemerintah Indonesia berharap pihak swasta di tanah air terlibat aktif sebagaimana keterlibatan aktif pihak swasta di Jerman,” ujar Dirjen Binalattas.

Sementara itu, Sesditjen Binalattas Kemnaker, Kunjung Masehat memaparkan, peningkatan kerja sama Indonesia dan Jerman dalam bidang pelatihan vokasi ini diantaranya mencakup pembuatan kurikulum pelatihan dan Training of Trainers (ToT).

“Jadi nanti kita akan medatangkan expert dari Jerman ke BLK (Balai Latihan Kerja) kita,” paparnya.

Kemnaker sendiri saat ini memiliki 17 BLK yang pengoperasiannya berada di bawah Kemnaker langsung. Dari 17 BLK tersebut, baru 3 BLK yang mendatangkan expert dari Jerman.

“Saat ini baru (BBPLK) Serang, Bekasi, dan Bandung. Setelah ini, semua UPTP akan didatangkan expert dari Jerman,” katanya.

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya