Pariwisata Samosir Ambruk Dihantam Tragedi KM Sinar Bangun

Jumlah pelancong ke Samosir anjlok setelah insiden tenggelamnya KM SInar Bangun.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2018, 08:39 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 08:39 WIB
Basarnas
Tim SAR terus mencari korban dan KM Sinar Bangun di Danau Toba. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba beberapa waktu lalu memukul sektor pariwisata. Kunjungan pelancong ke kawasan danau terbesar di Asia Tenggara itu anjlok.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Ombang Siboro memperkirakan jumlah wisatawan turun hingga 60 persen pada pekan pertama setelah KM Sinar Bangun tenggelam. Wisatawan lokal, menurut dia, memilih menunda kunjungannya ke Samosir.

"Ada beberapa penundaan, termasuk kapal wisata kita, ada sampai tiga grup tidak jadi berlayar. Dan juga grup juga dari travel agent. Mereka membatalkan paket ke Samosir," kata Ombang, Rabu, 4 Juli 2018.

Pemkab Samosir melakukan evaluasi besar-besaran untuk memulihkan pariwisata. Terlebih, dalam waktu dekat juga akan ada penilaian kembali kelayakan Kaldera Toba untuk menjadi situs UNESCO.

Ombang mengatakan peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk menjalankan semua regulasi di Danau Toba.

"Ini warning untuk kita semua. Jadi cermin besar kita untuk berkaca, sebenarnya ini seperti apa? Itu harus disadari pelaku pariwisata dan sektor terkait," ucap Ombang.

 

Bahas Perbaikan

Pekan lalu, Dinas Pariwisata Samosir telah bertemu dengan stakeholder pariwisata untuk membahas langkah perbaikan pariwisata. Mereka berkomitmen untuk melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang ada di kawasan itu.

"Kita tidak mau terpuruk. Kita harus bangkit," tegas Ombang.

Reporter:  Yan Muhardiansyah

Sumber : Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya