Waspada! Modus Penipuan Online Baru Jelang Lebaran

Jelang Lebaran, beragam modus penipuan online baru bermunculan, mulai dari SMS via BTS palsu hingga investasi bodong; kenali dan lindungi diri Anda!

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 26 Mar 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 06:00 WIB
[Bintang] Minta Cashback, Modus Penipuan Baru di Online Shop!
Buat yang suka belanja di online shop, hati-hati dengan modus penipuan baru yang meminta cashback. (Ilustrasi: Pexels.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Lebaran sebentar lagi tiba, dan bersamaan dengan itu, berbagai modus penipuan online baru bermunculan. Pelaku kejahatan siber memanfaatkan peningkatan transaksi digital jelang Lebaran dan keinginan masyarakat mendapatkan promo menarik untuk melancarkan aksinya.

Korban penipuan tak hanya mengalami kerugian finansial, tetapi juga data pribadi yang rentan disalahgunakan. Artikel ini akan mengulas beberapa jenis penipuan online baru yang perlu diwaspadai dan bagaimana cara kerjanya.

Berbagai Modus Penipuan

Dikutip dari beberapa sumber, Rabu (26/3/2025), salah satu modus penipuan yang paling umum adalah penipuan SMS melalui BTS palsu. Penipu menggunakan BTS palsu untuk mengirim SMS berisi promo atau hadiah menggiurkan dari bank atau marketplace. Tautan dalam SMS tersebut dirancang untuk mencuri data pribadi dan mengakses keuangan korban.

Modus lain yang tak kalah berbahaya adalah penipuan melalui call center dan akun media sosial palsu. Penipu menyamar sebagai pihak resmi (bank, marketplace, dll.) dan meminta data pribadi korban seperti nomor kartu ATM, kode OTP, dan informasi login mobile banking dengan dalih membantu menyelesaikan masalah.

Selain itu, penipuan tiket mudik palsu juga marak terjadi. Penipu menawarkan tiket mudik dengan harga jauh di bawah pasaran, dan korban yang tergiur akan kehilangan uang tanpa mendapatkan tiket yang dijanjikan.

Modus penipuan lainnya termasuk penipuan refund barang fiktif, di mana penipu menawarkan pengembalian dana atas pembelian barang fiktif dengan meminta biaya administrasi terlebih dahulu. Setelah korban membayar, tidak ada pengembalian dana yang diberikan.

Modus 'salah transfer' juga perlu diwaspadai, di mana penipu mengaku salah transfer uang dan meminta pengembalian dana, padahal uang tersebut berasal dari pinjaman online ilegal.

Promosi 1

Penipuan Investasi Bodong dan Modus Lainnya

Ilustrasi penipuan online. Foto: © DragosCondreaW/Depositphotos.com
Ilustrasi penipuan online. Foto: © DragosCondreaW/Depositphotos.com... Selengkapnya

Penipuan investasi bodong dan pinjaman online ilegal juga masih menjadi ancaman. Penipu menawarkan investasi dengan keuntungan tinggi yang tidak realistis atau pinjaman online dengan bunga yang sangat besar. Korban akan kehilangan uang yang diinvestasikan atau terjebak dalam lingkaran utang yang sulit diatasi.

Modus lain yang perlu diwaspadai adalah phishing, di mana penipu mengirimkan email atau pesan berisi tautan ke situs palsu yang dirancang untuk mencuri data pribadi. Impersonasi lembaga resmi juga sering dilakukan, di mana penipu menyamar sebagai instansi pemerintah atau lembaga resmi lainnya untuk meminta pembayaran atau informasi pribadi.

Penipuan lowongan kerja palsu juga meningkat menjelang Lebaran. Penipu menawarkan lowongan kerja dengan meminta pembayaran di awal sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan. Setelah korban membayar, mereka tidak akan mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan.

Modus-modus ini menunjukkan betapa kreatifnya para penipu dalam memanfaatkan momen Lebaran untuk melancarkan aksinya.

Para penipu memanfaatkan momen Lebaran karena peningkatan transaksi online dan keinginan masyarakat mendapatkan penawaran menarik. Mereka menggunakan berbagai teknik untuk memanipulasi korban, seperti menggunakan informasi pribadi korban untuk meningkatkan kepercayaan, menawarkan promo atau hadiah yang terlalu bagus untuk dilewatkan, membuat situs web atau akun media sosial palsu yang terlihat meyakinkan, dan mengancam atau mengintimidasi korban.

Berikut beberapa contoh spesifik modus penipuan yang perlu diwaspadai:

  • Penipuan SMS via BTS palsu: Pesan berisi promo atau hadiah dari bank/marketplace, dengan tautan berbahaya.
  • Penipuan Call Center & Akun Medsos Palsu: Penipu menyamar sebagai pihak resmi dan meminta data sensitif.
  • Penipuan Tiket Mudik Palsu: Menawarkan tiket dengan harga jauh di bawah pasaran.
  • Penipuan Refund Pembelian: Menawarkan pengembalian dana dengan meminta biaya administrasi.
  • Penipuan 'Salah Transfer': Meminta pengembalian uang transfer yang sebenarnya berasal dari pinjaman online ilegal.
  • Penipuan Investasi & Pinjol Ilegal: Menawarkan investasi bodong atau pinjaman online dengan bunga tinggi.
  • Phishing: Email/pesan dengan tautan ke situs palsu untuk mencuri data pribadi.
  • Impersonasi Lembaga Resmi: Menyamarkan diri sebagai instansi pemerintah untuk meminta pembayaran.
  • Penipuan Lowongan Kerja: Menawarkan pekerjaan paruh waktu dengan meminta pembayaran di awal.

 

Cegah Penipuan

Ilustrasi penipuan online.
Ilustrasi penipuan online. (Dok. deeznutz1)... Selengkapnya

Untuk menghindari menjadi korban penipuan online, selalu berhati-hati terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk dilewatkan, jangan mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal, jangan memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal, verifikasi informasi dari sumber resmi, gunakan metode pembayaran yang aman, dan laporkan setiap upaya penipuan kepada pihak berwenang.

Ingatlah untuk selalu waspada dan berhati-hati saat bertransaksi online, terutama menjelang Lebaran. Jika ragu, jangan ragu untuk meminta bantuan atau klarifikasi dari pihak yang terpercaya.

Kesimpulannya, peningkatan transaksi online dan semangat berbagi di bulan Ramadan dan Lebaran menciptakan peluang bagi para penipu untuk melancarkan aksinya. Dengan memahami modus-modus penipuan online yang ada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, kita dapat melindungi diri dari kejahatan siber dan merayakan Lebaran dengan tenang dan aman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya