3 Timses Prabowo di Pilpres 2014 yang Kini Jadi Pendukung Jokowi

Sejumlah tokoh tersebut berbalik mendukung Jokowi dan solid menginginkan mantan Wali Kota Solo itu kembali jadi presiden di Pilpres 2019. Siapa mereka?

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 07:33 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 07:33 WIB
PDIP Usung Jokowi Jadi Capres 2019
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyalami sejumlah kader saat Rakernas PDIP III Tahun 2018 di Badung, Bali, Jumat (23/2). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpress)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh dipastikan mengalihkan dukungan di Pilpres 2019. Jika di Pilpres 2014 mereka berada di barisan terdepan dan menjadi tim sukses Prabowo Subianto yang head to head dengan Jokowi kala itu, kini mereka beralih arah. 

Sejumlah tokoh ini berbalik mendukung Jokowi dan solid menginginkan Jokowi kembali jadi presiden di Pilpres 2019. Siapa mereka?

1. Ali Mochtar Ngabalin

Pada Pilpres 2014, Ali Mochtar Ngabalin menjadi anggota tim sukses pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Waktu itu dia memperkuat tim debat pasangan tersebut. Ngabalin juga sempat membuat geger dengan pidatonya yang siap mendesak Allah untuk berpihak kepada Prabowo-Hatta.

"Kita mendesak Allah berpihak pada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta Rajasa," katanya.

Namun, Prabowo-Hatta mesti gigit jari lantaran kalah oleh pasangan Jokowi-JK.

Tahun berganti, Ngabalin kini berbelok mendukung Jokowi. Dia bahkan diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden. Dengan posisi itu, Ngabalin tentu mesti mendukung setiap langkah yang Jokowi ambil.

"Saya mengimbau, mengajak tidak ada cara lain kecuali kita harus berikan dukungan full kepada pemerintah agar bisa menyelesaikan urusan-urusan masyarakat," katanya di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 24 Mei 2018.


2. Idrus Marham

Menteri Sosial Idrus Marham
Menteri Sosial Idrus Marham. (Liputan.com/Putu Merta SP)

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, merupakan koordinator Koalisi Merah Putih (KMP) pada Pilpres 2014 lalu. Koalisi parpol itu adalah barisan pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang merupakan lawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Sebagai tim lawan, Idrus tak jarang melontarkan kata-kata pedas untuk Jokowi. Salah satunya menyindir jika Jokowi tak menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta. Jokowi malah mencalonkan diri sebagai presiden.

"Apakah DKI Jakarta masih macet? Apakah DKI Jakarta masih banjir?" kata dia kala itu.

Namun seiring berjalannya waktu, semuanya telah berubah. Idrus kini berada di pihak Jokowi. Dia bahkan diangkat menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa.

Idrus sekarang tak lagi menyindir Jokowi, sebaliknya mendukung dan memuji mantan wali kota Solo itu.

"Kita punya keyakinan bahwa Jokowi dengan prestasi yang ada, peluangnya besar untuk memenangkan lebih dari 60 persen. Bahkan kita targetkan sampai 65 persen," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 16 April 2018. 

3. TGB Zainul Majdi

Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) sempat menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta pada 2014.

Saat itu TGB menjabat ketua pemenangan Prabowo-Hatta di wilayah NTB. Namun tak cuma 2014, TGB juga kembali ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo di Pilpres 2019, meskipun sampai saat ini belum ada deklarasi pencalonan Prabowo sebagai capres 2019.

Meski dia ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo, ternyata TGB lebih mendukung Jokowi untuk kembali menjadi presiden Indonesia. Hal itu lantaran dia menilai Jokowi merupakan tipe pemimpin pekerja keras.

"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.

 

Reporter: Desi Aditia Ningrum

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya