Said Aqil Bantah PBNU Dukung Cak Imin Jadi Cawapres Jokowi

Ketum PBNU menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi terkait dukungan terhadap Cak Imin.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jul 2018, 14:19 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2018, 14:19 WIB
Cak Imin Lepas 1.100 Peserta Mudik Gratis
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersiap melepas peserta mudik gratis PKB di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (10/6). PKB menggelar mudik bersama dengan nama "Mudik C1nta" jurusan Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, membantah organisasinya memberikan dukungan pada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin agar menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Sebenernya bukan dukung. Bukan. Cak Imin datang. Kita merestui dan mendoakan saja bahasanya. Mendoakan berhasil," ucapnya ditemui usai acara Halal Bihalal PP Muslimat NU di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (8/7/2018).

Doa itu yang dianggap sebagian kalangan sebagai dukungan terhadap Cak Imin. Nyatanya, menurut Said, tidak demikian. 

Sampai saat ini, menurut dia, PBNU belum memberikan instruksi untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu tokoh capres. Tokoh politik pun belum ada yang menemui dirinya.

"Belum ya. Saya belum didatangi siapa pun secara resmi. Termasuk Pak Jokowi," tutupnya.

 

 

 

Percaya Diri

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) makin percaya diri Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar dipilih Jokowi menjadi calon wakil presiden di pemilu mendatang. Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid menyinggung dukungan yang diberikan Nahdlatul Ulama kepada Muhaimin.

"Nah itu semakin memperkuat kans Cak Imin untuk katakanlah untuk dipinang atau membangun pasangan capres lain," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Dukungan PBNU kepada Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, dilontarkan Sekjen Helmy Faishal Zaini dalam acara silaturahim DPP PKB dengan PBNU di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3 Juli 2018).

Reporter: Ahda bayhaqi 

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya