Warga Kaget Penangkapan Terduga Teroris di Jakarta Pusat

Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pada Senin 9 Juli 2018

diperbarui 10 Jul 2018, 07:15 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 07:15 WIB
Aksi Densus 88 saat Gerebek Rumah Terduga Teroris di Tangerang
Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat penangkapan terduga teroris di Jalan Gempol Raya, Kunciran Indah, Tangerang, Banten, Rabu (16/5). Terduga teroris yang ditangkap terdiri dari tiga laki-laki dan seorang perempuan. (DEMY SANJAYA/AFP)

Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap terduga teroris di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pada Senin 9 Juli 2018. Densus kemudian menggeledah rumahnya yang berlokasi di Sukamulya 7, Kemayoran sekitar pukul 17.00 WIB.

Warga sekitar merasa kaget melihat banyaknya polisi berdatangan, sebab tak mengira pria yang berprofesi sebagai securiti itu merupakan terduga teroris.

"Nggak tahu, jarang sosialisasi sama warga. Kerjanya grab (ojek online) sama satpam," kata Siti, 33, seorang warga sekitar saat ditemui JawaPos.com, di lokasi, Senin 9 Juli 2018.

Tak hanya itu, seorang warga lainnya Supri (40) menyebut kalau terduga teroris yang mempunyai seorang istri dan dua anak itu adalah pelatih bela diri. "Pernah ngobrol, ngajar taekwondo bilangnya pelatih," tutur Supri.

Selain itu, kata Supri, terduga teroris itu juga kerap kali pergi ke kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Namun, tidak mengetahui apa yang dilakukannya. "Sering ke puncak katanya," ucap Supri.

Kendati demikian, Supri mengaku tak begitu kenal dekat oleh pria yang diduga teroris tersebut. "Nggak begitu kenal, saya tahu aja," jelasnya.

 

Amankan Barang Bukti

Tim Densus mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah kontrakan terduga teroris tersebut seperti mortir, puluhan anak panah, dan replika senjata api. Warga sekitar mengira, sejumlah benda tersebut alat mainan. Sebab terduga teroris dan keluarganya tidak menyimpan di tempat khusus.

"Banyak senjata gede-gede, nggak diumpetin, curiganya kita cuma mainan anak," kata Siti (33) kepada JawaPos.com, di lokasi penggeledahan, Senin (9/7/2018).

Siti yang kerap kali masuk ke rumah terduga teroris, ia tak mempunyai prasangka buruk soal tetangganya tersebut. Pasalnya meski tidak banyak bergaul, namun terlihat baik.

"Anak saya suka main ke rumahnya, saya juga suka masuk banyak senjata tergeletak di bawah. Pernah tanya, katanya mainan," ucap Siti.

Saat polisi melakukan penggeledahan sekitar pukul 17.00 WIB, kata Siti, warga sekitar tampak panik melihat banyaknya polisi berdatangan dengan bersenjata lengkap. "Saya kaget sore-sore banyak polisi, ada Densus 88 bawa laras panjang, ada dari Polda Metro Jaya," ucapnya.

Kendati demikian, Siti merasa prihatin atas ditangkapnya pria yang diduga teroris tersebut. Sebab, mempunyai tanggungan istri dan dua orang anak yang masih kecil. "Kasihan istrinya, punya anak kecil yang pertama 4 tahun, yang kedua baru lahir sekitar 40 hari," ujarnya.

Dia mengatakan, Densus hanya mengamankan pria yang diduga teroris. Istri dan anaknya tidak ikut diamankan. "Masih ada di rumah istri dan anaknya, tadi sempat ada kerabatnya datang," jelasnya.

 

Baca menarik lainnya dari JawaPos di sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya