4 Sentilan Jokowi buat Politikus 'Kompor'

Jokowi menyindir para politikus 'kompor' yang suka bikin gaduh dengan kritikannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2018, 10:35 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2018, 10:35 WIB
Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Solo-Ngawi
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan saat meresmikan jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, Minggu, (15/7). Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi kerap kali mendapat kritikan tajam mengenai kebijakan-kebijakannya. Kritikan itu datang dari berbagai pihak, tak terkecuali para politikus.

Di beberapa kesempatan, Jokowi menyindir para politikus "kompor" yang suka bikin gaduh dengan kritikannya. Dia mengingatkan jika mengkritik itu harusnya tetap disampaikan dengan cara yang santun. Berikut sentilan Jokowi kepada "si kompor".

1. Jangan Terpengaruh

Menjelang Pemilu Serentak 2019, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat supaya tidak terpengaruh dengan segala ucapan para politikus. Sebab di tahun politik ini, ada politikus yang suka memanas-panasi situasi bangsa.

"Sering kan kalau mendekati pilihan bupati, wali kota, gubernur, pilihan presiden, dikompori. Yang ngompori siapa? Ya para politikus," kata Jokowi saat pidato di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Najah, Sragen, Jawa Tengah, Sabtu 14 Juli 2018 lalu.

Masyarakat diminta pintar saat memilih pemimpin, salah satunya dengan melihat rekam jejak calon pemimpin itu.

2. Bawa Isu Lama

Memasuki tahun politik, Presiden Jokowi mengingatkan agar masyarakat tak mudah terpecah belah. Menurutnya, meski berbeda pilihan politik namun masyarakat harus tetap menjaga kerukunan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyentil jika masih ada politikus yang masih terus membawa-bawa isu yang sudah berlalu tiga hingga empat tahun lalu.

"Masa sudah tiga tahun, empat tahun masih dibawa-bawa urusan pilpres, pemilihan gubernur, pemilihan bupati, wali kota. Itu yang pintar politikusnya, kita yang enggak bisa memberi tahu rakyat," ujarnya beberapa waktu lalu.

3. Sentilan Buat Si Nyinyir

Para politikus cukup gemar mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Berbagai kebijakan yang telah dijalankan Jokowi tak luput dari kritikan pedas politikus.

Presiden Jokowi mengatakan jika kritik sangat penting bagi pemerintah. Sebab, apa yang dijalankan pemerintah selama ini belum tentu benar. Akan tetapi, Jokowi menegaskan kritik itu sifatnya beda dengan mencemooh, apalagi dengan sikap nyinyir.

"Tolong dibedakan kritik dengan mencela, kritik dengan mencemooh, itu beda. Kritik dengan nyinyir itu beda lagi. Kritik dengan memfitnah apalagi, beda," katanya, beberapa waktu lalu.

4. Jangan Munculkan Pesimisme

Presiden Joko Widodo meminta sejumlah pihak untuk tidak terus mengumbar pesimisme dan sindiran kepada pemerintah. Saat ini pemerintah sudah mendapatkan kepercayaan besar, bahkan dari dunia internasional.

Oleh sebab itu momentum kepercayaan itu harus digunakan sebaik-baiknya. "Jangan yang dimunculkan pesimisme, nyinyir-nyinyir, kepercayaan sudah jelas dilihat dari survei, makanya yang harus kita munculkan sebuah optimisme negara ini ke depan akan lebih baik," katanya beberapa waktu lalu.

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya