Proses Evakuasi Korban Gempa Lombok Terkendala Tandu dan Obat-Obatan

Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat gempa 7 SR mencapai 91 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.

oleh Maria Flora diperbarui 06 Agu 2018, 12:11 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 12:11 WIB

Patroli, Lombok - Gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR) yang kembali mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu petang kemarin mengakibatkan korban meninggal hampir di lima kabupaten.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (6/8/2018), dampak gempa terparah terjadi di Desa Pecinan, Kabupaten Lombok Utara. Namun, gempa juga dirasakan terjadi di wilayah Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Kota Mataram.

Tim gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri, yang terus melakukan proses evakuasi korban, terkendala peralatan tandu dan obat-obatan yang terbatas.

Terlebih gelapnya malam karena minimnya penerangan, membuat petugas sulit mengevakuasi para korban gempa. Hingga saat ini, jumlah korban tewas mencapai 91 orang dan diperkirakan akan terus bertambah. Mengingat petugas gabungan belum seluruhnya mengevakuasi korban di lokasi reruntuhan.

Dampak gempa Lombok juga dirasakan di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Seperti bangunan Mal Galeria di Kuta yang mengalami kerusakan cukup parah. Selain di Kuta, dampak gempa juga terasa di Kota Denpasar.

Satu orang dilaporkan tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang saat ini berada di RS Sanglah, Bali. Matahari Mal Duta Plaza yang berada di Jalan Sudirman Denpasar, Bali, juga mengalami kerusakan akibat gempa.

Hingga saat ini, petugas gabungan masih terus mengevakuasi korban untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. (Rio Audhitama Sihombing)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya