Emil Salim: Infrastruktur Harus Tetap Dibangun Meski Tak Untung

Menurut Emil Salim, hingga sekarang, Indonesia bagian barat seperti di Sumatera dan Pulau Jawa, masih menjadi fokus perhatian pemgangunan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 08 Agu 2018, 09:53 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 09:53 WIB
Jalan Trans Papua (Foto: Dok Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR)
Jalan Trans Papua ruas Wamena-Habema (Foto: Dok Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Ahli ekonomi yang juga tokoh senior lingkungan hidup Emil Salim mengatakan, pembangunan infrastruktur, khususnya di Indonesia timur harus tetap dilakukan. Hal ini penting untuk membuat bangsa ini bersatu, sebagaimana pengamalan Pancasila sila ketiga.

Menurut dia, hingga sekarang, Indonesia bagian barat seperti di Sumatera dan Pulau Jawa, masih menjadi fokus perhatian pembangunan. Sementara, bagian timur masih ditinggalkan.

"Bagaimana membangun nation building jika beda ekonominya, beda tingkat hidupnya, beda tingkat pendidikannya demikian tinggi antara Indonesia barat dengan timur. Karena itu, harus ada usaha, agar kita di Indonesia barat mempunyai hasrat melihat Indonesia timur sebagai bagian yang juga ikut harus dibangun," ucap Emil Salim di acara renungan Pancasila di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Emil menyatakan, banyak teman-temannya yang menyebut masalah ini karena kurang infrastruktur. Tapi aktivitas pembangunan juga tak ada.

"Infrastruktur kurang di Indonesia timur. Saya tanya, kenapa kau tidak mau ke Indonesia timur? Kata mereka, karena aktivitas pembangunan tidak ada. Kenapa aktivitas pembangunan tidak ada? Ya karena infrastruktur. Jadi bolak-balik. Bolak-balik ini harus kita pecahkan," ungkap Emil.

Karena itu, dia meminta, pemerintah harus melakukan sesuatu. Jangan menghentikan pembangunan infrastruktur, meskipun itu tak meraup keuntungan.

"Sehingga, walaupun ini tidak menguntungkan, infrastruktur harus dilakukan. Tetapi itu tugas pemerintah," pungkas Emil Salim.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya