Solusi dari Korlantas Polri Cegah Kecelakaan Maut di Sukabumi

Kecelakaan maut yang terjadi di jalur Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu 8 September 2018 lalu, menjadi atensi dari pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2018, 18:44 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2018, 18:44 WIB
Para stakeholder terkait menggelar rapat terpadu di Kantor Kementerian Perhubungan untuk membahas solusi agar kecelakaan maut tidak terjadi lagi
Para stakeholder terkait menggelar rapat terpadu di Kantor Kementerian Perhubungan untuk membahas solusi agar kecelakaan maut tidak terjadi lagi. (Merdeka.com/ Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut yang terjadi di jalur Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu 8 September 2018 lalu, menjadi atensi dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kecelakaan tersebut menyebabkan 21 penumpang tewas dan 17 orang lainnya luka-luka.

Seringnya kecelakaan yang terjadi di jalur ini diduga disebabkan oleh banyak faktor.

Para stakeholder terkait seperti Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian PU, Kemenkes, Jasa Raharja, Bina Marga, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun menggelar rapat terpadu di Kantor Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Jumat 14 September kemarin.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Refdi Andri, bersama Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi berharap ada solusi dalam hal menjaga keselamatan dalam berlalu lintas di jalur ini.

"Kalau kita lihat, faktor penyebabnya adalah akumulatif, yakni lalainya pengemudi, faktor jalan, kendaraan yang tidak laik dan lalainya pemilik angkutan, bahkan bisa juga penyelenggara dari bus," kata Refdi, Jakarta, Sabtu (15/9/2018).

Mantan Karo Provost inipun memaparkan beberapa contoh solusi, salah satunya yakni harus dibuatnya protap mekanisme kesadaran akan keselamatan seperti dalam hal penerbangan, di mana pramugari akan memperagakan protap-protap keselamatan dalam pesawat.

"Dari mekanisme protap seperti ini nantinya ada Informasi yang disampaikan oleh petugas, baik informasi perjalanan maupun informasi tentang keselamatan dalam menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam peraturannya, sebuah perusahaan angkutan itu harus memberikan sebuah jaminan. Jaminan keselamatan, keamanan, kenyamanan dan jaminan informasi perjalanan," jelas Refdi soal usulannya guna mencegah kecelakaan maut terjadi lagi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Blackbox

Jenderal bintang dua ini juga memberikan saran, agar di setiap bus angkutan umum, khususnya angkutan pariwisata harus ada alat seperti blackbox seperti dalam pesawat. Hal itu agar dapat mengetahui segala informasi kendaraan tersebut dalam menempuh perjalanan.

"Alat ini akan sangat berguna, karena nantinya dapat memberikan rangkuman segala informasi tentang kendaraan yang berjalan dan terjadi sesuatu yang membahayakan," ujarnya.

Dengan adanya kecelakaan yang terjadi di Cikidang, Refdi bersama dengan Dirjen Hubdar dan para stakeholder terkait berkomitmen untuk memperbaiki kinerja dari semua aspek. Namun, hal ini tidak hanya dari kepolisian dan kementerian perhubungan saja, tetapi juga para stakeholder dan seluruh elemen masyarakat yang berkepentingan menjaga keselamatan berlalu lintas.

"Solusi penanganan rawan laka, ramp check, blackbox, dan kompetensi pengemudi. Menjadi perhatian serius dalam perbaikan manajemen ke depan," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya