Gempa Donggala, BNPB: Pasien Masih Dirawat di Halaman Rumah Sakit

BNPB menyarankan masyarakat tidak melakukan aktivitas di rumah, karena potensi gempa susulan di Donggala.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2018, 13:55 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2018, 13:55 WIB
Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, para warga di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, telah mengungsi di pelataran depan rumah. Mereka khawatir adanya gempa susulan.

"Banyak warga mengungsi atau berada di luar rumah. Karena pertama, kami menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di rumah, karena potensi gempa susulan akan terjadi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).

Dia mengatakan, suasana di Sulteng masih gelap karena tidak ada listrik atau gardu yang bisa diaktifkan secara menyeluruh.

"Apalagi listrik padam, sehingga gelap gulita, banyak ngungsi, ada yang di jalan, lapangan. Intinya tidak dalam rumah, tidak di tebing-tebing lereng," ujar Sutopo.

Bukan hanya warga yang mengungsi di halaman atau pelataran depan rumah, pasien rumah sakit juga yang ditempatkan sementara di halaman dan jauh dari tiang listrik, baliho, dan pohon besar.

"Pasien di rumah sakit juga terpaksa dirawat, dibawa ke lapangan. Termasuk korban-korban kita rawat di halaman RS Sarena, satu RS rusak, dua antisipasi gempa susulan itu di Kota Palu," sebut Sutopo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komunikas Belum Normal

Sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan informasi dan melakukan komunikasi dengan tim yang ada di Donggala.

"Di Palu dan Kabupaten Donggala belum dapat informasi. Karena memang kita belum bisa melakukan komunikasi," pungkas Sutopo.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya