Cak Imin: Film G30S PKI adalah Khazanah, Layak Ditonton

Menurutnya, sebagai sebuah khazanah, film yang dibintangi Syubah Asa itu layak menjadi tontonan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2018, 20:45 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 20:45 WIB
Memaknai 17 Agustus sebagai Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan di Jakarta, Kamis (12/7). Menurut Cak Imin, kemerdekaan berarti kemerdekaan lahir dan batin bukan hanya aspek material. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai film G30S/PKIbisa dijadikan inspirasi agar tak ada lagi pemberontakan di negara demokrasi ini. Dia mengatakan film Pemberontakan itu merupakan sebuah khazanah.

"Film G30S/PKI adalah khazanah, sama dengan film-film yang lain yang bisa menjadi referensi sekaligus inspirasi agar tidak perlu lagi terjadi atau jangan terjadi pemberontakan kekerasan dan antidemokrasi," ujar Cak Imin di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (30/9/2018).

Menurutnya, sebagai sebuah khazanah, film yang dibintangi Syubah Asa itu layak menjadi tontonan. Ia pun mendukung film itu kembali ditonton masyarakat untuk mengingatkan pada peristiwa berdarah puluhan tahun silam itu.

"Karena itu G30S/PKI sebagai film layak ditonton bahkan bisa saja seperti halnya film-film lain menjadi semacam inspirasi bagi kita," pungkasnya.

 

Warisan Orba

Pada zaman Orde Baru, film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI selalu ditayangkan setiap 30 September. Penayangan film kemudian dihentikan setelah rezim Orde Baru tumbang.

Film ini dinilai sebagai propaganda Orba karena materi dalam filmnya dianggap membelokan sejarah.

Belakangan muncul seruan agar digelar nonton bareng film ini. Seruan itu salah satunya disampaikan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Tahun lalu, Presiden Joko Widodo juga menggelar nonton bareng bersama warga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya