Kata Mendagri soal Warga Korban Gempa Palu Menjarah

Mendagri menegaskan, sampat sekarang telekomunikasi belum normal. Sehingga belum bisa memberikan kabar rutin terkait informasi yang di sana.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Sep 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 13:05 WIB
Tsunami di Kota Palu
Orang-orang berjalan di sepanjang pantai setelah gempa bumi dan tsunami yang kuat menghantam Kota Palu di Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). Dampak dari bencana tersebut melulunlantakkan bangunan dan ratusan jiwa meninggal dunia. (AFP/Bay ISMOYO)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, kabar ada warga korban gempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah menjarah toko, tidak benar.

"Bandara kondisinya runtuh, tidak ada yang tunggu. Listrik mati, halaman bandara buat pengungsi. Ada toko di bandara gang rusak akibat gempa. Makanan, minuman berhamburan, kemudian diambil masyarakat. Jadi bukan penjarahan. Saya melihat kejadian itu. Halaman bandara depan kosong, tidak ada yang jaga. Demikian yang saya tahu," ucap Tjahjo saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Dia menegaskan, sampat sekarang telekomunikasi belum normal. Sehingga belum bisa memberikan kabar rutin terkait informasi yang di sana.

Meski demikian, politikus PDIP itu mengatakan pemerintah pusat tengah rapat koordinasi membahas hal ini.

"Rakor siang hari dan peninjauan lapangan dipimpin Menko Polhukam, Panglima TNI, Wakapolri, Kepala Basarnas, Menteri Perhubungan, Menteri Sosial, Menkominfo, Pangkostrad, dan lainnya," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi Terbang ke Palu

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan Jokowi memutuskan meninjau langsung ke Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu untuk mengetahui kondisi pascabencana saat ini.

"Presiden akan memberikan arahan terkait prioritas yang harus dilakukan, serta keputusan yang diperlukan terkait dengan dampak bencana di lapangan. Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dan juga pengiriman bantuan," ucap Pratikno, Minggu (30/9/2018).

Selain itu, sulitnya melakukan koordinasi dalam menangani dampak gempa dan tsunami akibat terputusnya jalur komunikasi menjadi faktor lain yang membuat  Jokowi  bersegera meninjau langsung ke daerah terdampak gempa dan tsunami.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya