JK: Pemerintah Akan Perbaiki Gardu Listrik dan Kirim Genset ke Palu-Donggala

Menurut Wapres JK, memang sampai saat ini bantuan listrik dibutuhkan para korban gempa Palu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2018, 15:35 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 15:35 WIB
20170419-Wapres JK Nyoblos Pilkada Jakarta di TPS 03-Herman
Wapres Jusuf Kalla (JK) mendatangi TPS 03 Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Ditemani istri, Mufidah Kalla dan sang cucu, JK memberikan suaranya pada Pilkada DKI putaran kedua di TPS bernuansa Betawi tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Listrik di wilayah terdampak bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah masih mengalami gangguan. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintah segera mengirim bantuan mesin pembangkit listrik atau genset ke kawasan tersebut. 

"Listrik ini mereka baru mau kirim genset dan juga perbaikan gardu-gardu induk. Kalau listrik ada dari Poso, cuma gardunya," kata JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Menurut dia, memang sampai saat ini bantuan listrik dibutuhkan para korban gempa Palu. Bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi, lanjut dia, juga masih diperlukan.

"Dibutuhkan beberapa hal yang emang akan diselesaikan, seperti listrik bahan bakar dan juga nanti rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilaksanakan pada waktunya," ujar Wapres JK.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pada akun Twitternya menginformasikan, sejumlah genset sudah dikirim ke Palu sejak pagi tadi untuk memenuhi kebutuhan listrik.

"Genset untuk tambahan listrik darurat dikirim menggunakan pesawat Hercules TNI AU pagi ini ke Kota Palu. Penerangan dan suplai listrik menjadi kebutuhan mendesak," tulis Sutopo.

 

Jadi Kendala

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan salah satu kendala dalam mengevakuasi korban adalah padamnya aliran listrik dan alat berat yang terbatas.

"Jumlah personel dan perlengkapan perlu ditambah," kata Sutopo dalam konferensi pers soal gempa Palu dan Donggala, di kantor BNPB, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Menurut dia, sulitnya komunikasi dan buruknya akses jalan juga menjadi hambatan dalam penanganan. "Kondisi jalan rusak untuk mengirim alat berat dari luar Palu, daerah yang terdampak luas," ucap Sutopo.

Dia menjelaskan, bantuan personel dan perlengkapan tim SAR gabungan terus berdatangan dari Basarnas, TNI dan Porli, serta Kementerian ESDM. Saat ini, tim fokus mencari korban-korban yang masih tertimbun reruntuhan, seperti di Hotel Roa Roa, Mall Ramayana, Restoran Dunia Baru, Pantai Talise, Perumahan Balaroa.

"Kami fokus penyelematan korban di puing-puing bangunan hancur. Misalnya di Hotel Roa-roa diperkirakan ada 60 orang yang masih tertimbun," ucap Sutopo soal gempa Palu.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya