Peluru Nyasar Juga Ditemukan di Ruang Kerja Effendi Simbolon PDIP

Polri telah menemukan lima peluru nyasar di Gedung Nusantara I DPR Senayan, Jakarta.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 18 Okt 2018, 14:23 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2018, 14:23 WIB
Kondisi Kaca Ruang Anggota DPR Akibat Peluru Nyasar
Kaca yang terkena peluru nyasar di lantai 16 nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Jakarta, Selasa (16/10). Kepolisian sementara menyimpulkan peluru nyasar tersebut dimana sedang ada latihan menembak dari Perbakin. (Lipiutan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Polri telah menemukan lima peluru nyasar di Gedung Nusantara I DPR Senayan, Jakarta. Satu di antaranya ditemukan di ruang kerja nomor 0617 milik anggota Fraksi PDIP Effendi Simbolon pada Rabu, 17 Oktober 2018.

"Proyektil ditemukan pada Rabu kemarin pukul 09.30 WIB. Ruangan itu ditempati Effendi Simbolon anggota Fraksi PDIP," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Berdasarkan hasil olah TKP, kata Dedi, diketahui peluru nyasar menembus dinding dari arah luar. Peluru tersebut ditemukan bersarang di dinding atas jendela kaca bagian dalam.

Dengan penemuan itu, total ada enam lubang bekas tembakan peluru nyasar yang telah ditemukan.

"Dengan lima proyektil (yang sudah ditemukan) dan satu belum ditemukan," kata Dedi.

Dedi membeberkan, proyektil pertama ditemukan di ruangan anggota DPR bernama Wenny Warouw (Fraksi Gerindra), lalu di ruangan Bambang Heri Purnama (Fraksi Golkar), ruangan Vivi Sumantri (Fraksi Demokrat), ruangan Khatibul Umam Wiranu (Fraksi Demokrat), dan ruangan Effendi Simbolon (Fraksi PDIP).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Koordinasi dengan Puslabfor

Sementara untuk ruangan Totok Daryanto (Fraksi PAN), petugas belum menemukan proyektil. Petugas hanya menemukan lubang bekas tembakan.

Seluruh proyektil yang ditemukan telah ditangani Puslabfor Polri guna penyelidikan lebih dalam.

"Kami koordinasikan dengan Puslabfor," Dedi menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya