Istana: Intelijen Tak Mungkin Pasang Bendera Mirip HTI di Rumah Rizieq Shihab

Moeldoko mengatakan intelijen tidak mungkin memasang bendera tauhid di depan rumah Rizieq Shihab.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2018, 18:48 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2018, 18:48 WIB
20161123-Rizieq-Shihab-Usai-Penuhi-Panggilan-Bareskrim-Jakarta-FF
Pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab memberi keterangan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Jakarta, Rabu (23/11). Rizieq diperiksa sebagai saksi ahli dalam kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menepis tuduhan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Munarman, yang menuding pemasang bendera tauhid di depan rumah Rizieq Shihab adalah intelijen.

"Kalau menurut saya jangan mengada-ngada lah," kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Mantan Panglima TNI ini menegaskan, intelijen tidak mungkin memasang bendera tauhid di depan rumah Rizieq Shihab. Apalagi, kata Moeldoko, Rizieq Shihab berada di Arab Saudi. Hal yang mustahil jika intelijen membuat kegaduhan di negara lain.

"Negaranya orang masak sembarangan, intelijen kok jelek banget," ucap dia.

Moeldoko berharap, setiap persoalan yang menimpa Rizieq Shihab tidak selalu digiring kepada pemerintah. Sebab, tidak tertutup kemungkinan yang menyeret Rizieq Shihab ke dalam sebuah masalah adalah pihak lain.

"Persoalannya adalah kalau saya nih sebagai seseorang bertanya dulu, 'Yang enggak seneng sama gua siapa sih?' Kan banyak juga gitu lho. Jangan dikit-dikit intelejen, dikit-dikit pemerintah, bisa saja orang lain," ujar dia.

Sebelumnya, Munarman menuduh intelijen dari Indonesia yang memasang bendera tauhid di depan rumah Rizieq Shihab. Karena itu, pihaknya meminta aparat kepolisian Arab Saudi segera menyelidiki pelaku pemasang dan penyebar foto tersebut. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya