Basarnas: Tim SAR Tetap Siaga Walau Pencarian Korban Lion Air Dihentikan

Syaugi mengatakan, meskipun secara resmi menghentikan pencarian korban pesawat Lion Air, Basarnas tetap akan membantu tim KNKT.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2018, 15:48 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 15:48 WIB
Kantung Jenazah dan Serpihan Lion Air JT 610 Tiba di Tanjung Priok
Petugas Basarnas merapikan barang temuan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Posko Evakuasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh membawa 188 orang. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Basarnas M Syaugi menegaskan, pihaknya akan tetap bersiaga selama 24 jam di perairan Tanjung Karawang dan Pesisir Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat. Walaupun, pencarian korban pesawat Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT 610 resmi dihentikan.

"Tim SAR atau Kantor SAR Jakarta dan Bandung tetap melaksanakan operasi SAR. Kalau-kalau masih ada informasi, baik itu dari nelayan atau siapapun juga yang menemukan ada korban di daerah tersebut. Kantor SAR Jakarta maupun Bandung siap melaksanakan tugas tersebut. Mereka siaga 24 jam, tidak berhenti, tapi secara terpusat ditutup," kata Syaugi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2018).

"Kalau kemarin hari ke 10 potensi SAR selesai. Sekarang hari ke 13 tim pusat selesai, diteruskan oleh Kantor SAR Jakarta dan Kantor SAR Bandung," tambahnya.

Syaugi mengatakan, meskipun secara resmi menghentikan pencarian korban pesawat Lion Air, Basarnas tetap akan membantu tim Komite Nasional Kesalamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih belum ditemukan.

"Berikutnya tim dari KNKT akan terus melanjutkan tugasnya untuk mencari CVR. Tentunya bersinergi dan kami dukung dari Basarnas dengan 10 orang penyelam handal untuk bisa menyelesaikan tugas dari KNKT," ujar dia.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB, Senin 29 Oktober 2019. Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.

Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

79 Korban Teridentifikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati, Jakarta Timur kembali mengidentifikasi dua penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Dari hasil sidang rekonsiliasi pada hari ke-13, Sabtu (10/11/2018) teridentifikasi dua penumpang Lion Air JT 610," kata Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri Kombes Haryanto di Jakarta, Sabtu.

Pertama, yakni penumpang atas nama Rifandi Pranata, laki-laki berusia 28 tahun yang teridentifikasi melalui DNA. Kedua, penumpang atas nama Joyo Nuroso, laki-laki berusia 50 tahun yang teridentifikasi melalui DNA.

Tim DVI akan langsung menyerahkan kedua jenazah tersebut kepada pihak keluarga hari ini di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta.

"Langsung diserahkan, sedang menunggu satu keluarga yang belum sampai," pungkas Haryanto seperti dilansir dari Antara.

Dengan demikian, hingga saat ini penumpang Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang yang telah teridentifikasi yakni 79 orang, terdiri 59 adalah laki-laki dan 20 orang perempuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya