Wiranto: Wilayah Perbatasan Indonesia Banyak Bolong

Indonesia memiliki wilayah perbatasan terbesar kedua di dunia, setelah Kanada.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 28 Jan 2019, 16:14 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 16:14 WIB
Menko Polhukam Wiranto Kukuhkan PP ISHI 2018-2023
Menko Polhukam Wiranto memberi sambutan saat pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI) di Kemenkumham, Jakarta, Senin (30/7). Acara ini dalam rangka Pengukuhan PP ISHI 2018-2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Polhukam), Wiranto menyatakan Indonesia memiliki wilayah perbatasan terbesar kedua di dunia. Ia pun menyebut bahwa masih banyak daerah di perbatasan yang belum dijaga aparat. 

"Kita ini terus terang saya melihat perkembangan wilayah nasional yang ompong itu, yang lubangnya banyak, panjang wilayah perbatasan kita itu nomor dua terpanjang di dunia setelah Kanada. Tapi kita bolong ya, dari Kalimantan Utara itu, saya tanya berapa jalur tikus berapa diluar batas resmi, kecuali batas resmi 1.400," ujar Wiranto di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Wiranto mengatakan minimnya pengawasan aparat membuat beberapa daerah perbatasan  rawan. Misalnya, kata Wiranto, rawan penyelundupan narkoba, senjata api, hingga manusia.

"Ini kan rawan, lemah maka membangun perbatasan biar saya minta TNI Polri menempatkan pasukan itu di wilayah perbetasan yang tak bertuan, jalan yang banyak dihuni manusia, ada perkebunan pertanian harus diamankan," lanjutnya.

 

 


Bangun Infrastruktur

Selain memperketat penjagaan, pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan juga sangat penting.  Ia menilai pembangunan infrastruktur dapat memicu berkembangnya kota-kota di wilayah perbatasan. Sehingga wilayah tersebut yang kuat. Sebab, ada masyarakat yang menunggu dan beraktivitas di sana.

"Sekarang dengan adanya pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah perbatasan, maka otomatis yang tadinya tidak menghasilkan jadi sangat menghasilkan. Berarti memberikan nilai tambah ekonomi nasional, apakah bagi masyarakatnya atau bagi devisa negara," tandas Wiranto.

Mantan Panglima ABRI ini menyebut upaya pembangunan di wilayah perbatasan sudah dilakukan pemerintah selama empat tahun terakhir. Hasilnya, kata dia, beberapa pos penjagaan yang sebelumnya tidak ada kini sudah dipakai dan ditempati aparat.

"4 tahun terakhir ini saya sudah melihat hasilnya luar biasa. Pemerintahan Indonesia bisa membangun wilayah perbatasan dalam kurun waktu yang sangat singkat. Pembangunan infrastrukurnya, pelabuhan-pelabuhan negara, jalan-jalan, itu pun Pos Lintas Batas perbatasan negara yang 7 itu, itu kan belum pernah dibangun sebelumnya," tukasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya