Menko Polhukam Wiranto Minta Masyarakat Kebal Isu yang Aneh

Menurut Wiranto, sebenarnya sekarang mudah saja untuk mengatasi isu tersebut. Jika hoaks dibawa ke ranah hukum.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Mar 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2019, 18:45 WIB
Jakarta Raih Predikat Provinsi dengan Indeks Demokrasi Terbaik
Menko Polhukam Wiranto memberi sambutan saat memberikan piagam penghargaan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2017 di Jakarta, Kamis (13/12). BPS memberikan penghargaan kepada empat provinsi peraih IDI terbaik. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto meminta masyarakat Indonesia kebal terhadap beragam isu. Sehingga tidak mudah terpengaruh.

Hal ini menyikapi isu bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) seolah-olah berat sebelah. Sehingga membuat masyarakat tidak percaya dengan lembaga tersebut.

"Isu-isu yang seperti itu saya kira kita sedapat mungkin memang kita jelaskan ke masyarakat. Tetapi kalau isu-isu yang terlalu aneh, terlalu mengada-ada, kita hanya mengharapkan masyarakat supaya kebal isu," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Jika masih terpengaruh, kata dia, pemerintah akan terus membantah segala isu yang beredar. Imbasnya, tidak ada pihak yang bekerja.

"Kalau hari-hari kita kerjanya membantah isu, nanti KPU, Bawaslu enggak kerja. Kami juga enggak kerja. Kita mengimbau masyarakat supaya pandai-pandai untuk melihat apakah isu itu benar atau enggak. Tapi kami tentu dari penyelanggara pemilu, aparat keamanan, ya akan selalu counter isu itu," ungkap Wiranto.

Menurut dia, sebenarnya sekarang mudah saja untuk mengatasi isu tersebut. Jika hoaks dibawa ke ranah hukum.

"Jadi hukum nanti yang akan berbicara kalau isu itu merupakan hoaks. Tapi kalau isu itu merupakan suatu permasalahan, kita jawab. Pasti dijawab," pungkas Wiranto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya